Tanaman mahal ini sangat mudah dirawat. Penyiraman cukup tiga hari sekali. Majalah Flora terbitan Jakarta menobatkan Anthurium sebagai tanaman fenomenal 2007. Apa yang membuat tanaman asal Amerika Selatan ini menjadi idola? Bagi kalangan awam, daun Anthurium mirip bakau atau sayuran sawi.
Namun, bagi penyuka Anthurium, justru dedaunan itu melambangkan kegagahan dengan garis-garis tekstur yang tegas.
Sebagai lambang kegagahan, tak heran kalau penyuka tanaman ini kebanyakan kaum pria. Hal ini diakui oleh Janti K Himawan, pemilik Janti'k Nursery. Menurut dia, dari semua pelanggan setia 'butik'-nya, hanya ada dua orang perempuan, selebihnya pria.
Salah satu pria penyuka Anthurium adalah Rahmat Himawan, suami Janti. ''Tekstur daun Anthurium mempunyai performa tersendiri. Bentuk daunnya tebal dan tegas, warnanya yang hijau enak dipandang. Semakin ganti daun semakin mahal harganya,'' komentar pria yang akrab disapa Wawan ini.
Anthurium yang kini harganya bombastis termasuk tanaman tahan banting. Perawatannya simple, tak perlu penanganan khusus. Karena itu, para pemula pun bisa menjadi nursery tanaman Anthurium. Untuk para pemula, Wawan menyarankan untuk waspada saat pembelian bibit, karena bentuknya yang sama sehingga sulit membedakan bibit Anthurium yang unggul dan bibit biasa. Karena itu, para pemula sebaiknya tidak membeli bibit dalam jumlah banyak, khawatir dicurangi pedagang tanaman.
Lewat biji atau bonggol
Menanam Anthurium bisa melalui biji (manggar) atau memotong bonggolnya. Pembibitan melalui biji bisa dilakukan secara alami, yaitu biji pecah sendiri lalu muncul tunas-tunas kecil. Selanjutnya, Anthurium kecil-kecil itu dipindahkan ke pot khusus. Bisa juga, butiran-butiran yang sudah matang dipijit dengan tangan, maka biji-biji Anthurium akan keluar. Sedangkan pembibitan melalui bonggol relatif lebih mudah, yakni tinggal memotong tunas yang tumbuh di umbi.
Dua cara pembibitan ini akan menumbuhkan hasil yang berbeda. Wawan telah membuktikannya. Anthurium yang berasal dari pembibitan lewat biji akan menghasilkan tanaman yang lebih rentan dibanding Anthurium yang dibibit dari bonggol. Selain itu, karakter tanaman yang berasal dari bonggol, sangat mirip dengan induknya dan tahan lama. ''Hal itulah yang menyebabkan harga Anthurium dari bonggol lebih mahal dibandingkan biji,'' tambah ayah dua anak ini.
Walaupun tidak perlu penanganan khusus, namun Anthurium membutuhkan media tersendiri. Ada yang memakai tanah atau sekam, tetapi media yang paling tepat adalah akar pakis. ''Anthurium membutuhkan sirkulasi udara yang baik dan akar pakis memenuhi syarat itu,'' kata Wawan. Akar pakis yang baik sebagai media tanam Anthurium adalah akar pakis berukuran sedang, tidak terlalu halus, dan tidak terlalu kasar. Cuci bersih akar pakis itu, jangan sampai tersisa tanah sedikit pun. Keberadaan sisa tanah akan lahan empuk bagi keong kecil dan cacing untuk bersarang. Hewan-hewan ini akan menyerang batang bawah tanaman.
Tiga hari sekali Kini, saatnya menanam Anthurium. Setelah berada di dalam pot, Anthurium cuma perlu disiram tiga hari sekali dan jangan terkena sinar matahari langsung. Sesekali beri nutrisi, namun jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan daun menguning dan mengecil. ''Seperti Anthurium jenis Jermanii mangkok, kalau kelebihan nutrisi, daunnya menjadi tak karuan, tidak lagi indah membentuk mangkok,'' lanjut Wawan.
Anda juga mesti mewaspadai kemungkinan hadirnya hama. Belalang dan ulat adalah hama yang paling sering menyerang daun Anthurium. Sedangkan keong kecil dan cacing menyerang akar. Jika suatu kali daun Anthurium Anda dimakan belalang atau ulat, segera saja bersihkan lalu beri obat. Perhatikan dalam kurun waktu seminggu. Jika tak ada perubahan, berarti kondisi daun sudah parah. ''Potong saja,'' saran Wawan. Bagaimana jika batang yang diserang? Beri fungisida supaya tidak busuk. Jika dirawat dengan baik, Anthurium akan tumbuh dengan cepat. Kalau akar sudah muncul (naik) dan kelihatan sesak, ini pertanda Anda harus segera mengganti pot ke ukuran lebih besar. Bagaimana cara memindahkannya? Tak perlu repot-repot. Pukul-pukul saja sekitar pot, maka tanah yang tercetak dalam pot akan mudah dikeluarkan. Nah, tinggal pindahkan ke pot baru yang lebih besar.
Anthurium banyak jenisnya. Kini, yang sedang naik daun adalah jenis Jermanii. Jenis itupun banyak turunan-nya. Ada Jermanii kobra (bentuk daunnya mirip kepala ular kobra), Petruk (daunnya panjang mirip hidung petruk), dan Tombak.
Anthurium sirih dan keris juga banyak diburu karena bentuknya eksotik. Harganya bisa mencapai Rp 6 juta jika daunnya sudah rimbun. Ada lagi Anthurium jenis Wafe of Love yang daunnya bergelombang. Hanya saja, pamor Anthurium jenis ini mulai redup.
dicuplik dari:
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=297751&kat_id=340&kat_id1=&kat_id2=
No comments:
Post a Comment
Untuk siapa saja yang mengunjungi blog ini silahkan beri komentar, kritik, atau saran demi perbaikan blog supaya lebih bagus hasilnya kedepan.
Terimakasih.