Beranda

Thursday, August 30, 2007

Mendaki Gunung Budheg (499 mdpl)


Gambar SunRise dr atas puncak Gunung Budheg

Kedengarannya memang aneh sih!!cuman 499 mdpl koq disebut gunung n mau2nya mendaki gunung yang kelihatannya "rendah" itu. Eits jangan salah gunung yang satu ini bukan sembarang gunung. Gunung tersebut mempunyai panorama alam yang sungguh sangat luar biasa. Dari puncaknya dapat terlihat wajah kota TulungagungGunung ini ada sejarah n mitosnya lo!! jadi pada jaman dahulu kala ada seorang pemuda dan ibunya yang tinggal di gunung ini. Pada suatu ketika sang pemuda yang sedang jatuh hati memandang ke arah barat (Tempat dimana sang kekasihnya yaitu Roro Kembang Sore berada) . Dia terus melamunkan sang kekasih terssbut. Sampai pada akhirnya Ibunya memanggilnya, namun apa yang dia perbuat??Si Joko Budheg seakan-akan tidak mengindahkan panggilan ibunya dan menutupi kepalanya dengan cikrak (sebutan orang Jawa untuk alat menyapu yang terbuat dari bambu). Sampai akhirnya Ibunya murka dan memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk memberi pelajaran terhadap anaknya. Akhirnya kutukan itu datang, tak ayal tubuh Joko Budheg mengeras menjadi sebuah patung batu. Maka dari itu gunung ini akhirnya dinamakan Gunung Budheg. Namun itu hanyalah sebuah dongeng, anda patut percaya atau nggak. Jika anda berkunjung kesana di dekat Goa Tritis di wilayah pegunungan Budheg anda dapat menemukan situs patung Joko Budheg. Bentuknya jika dilihat dari bawah memang seperti bentuk manusia raksasa. Tetapi jika dilihat dari dekat hanya menyerupai batu besar biasa. Di dekat situs itu terdapat sebuah pohon besar yang banyak dihuni oleh kera-kera liar. Namun Sayang kera-kera liar itu pada sat sekarang telah menyusut populasinya akibat perburuan liar yang tidak bertanggung jawab. Inilah uniknya kawasan Pegunungan Budheg, walaupun dari jauh tampak gersang namun jka ditelusuri didalamnya menyimpan sejuta misteri. Di sana juga masih terdapat banyak satwa liar dan mempunyai ekosistem keanekaragaman hayati yang cukup beragam.

So bagi kamoe2 yang kepengin kesana bisa ngambil jalur pendakian di desa Tanggung Kec.Boyolangu. dari sana bisa ngambil jalur pendakian lewat punggungan sebelah barat trus naek sampe ke deketnya situs patung Joko Budeg. tuh jalur satu-satunya jika mo kepuncak. Medan dari awal udah menanjak bgt,sayang keadaan disana gersang jd klo mo mndaki pas siang2 gt ya lumayan panas. Tp ati2 klo mo mndaki pas malem hr coz suasananya syerem bgt n q prnh mnjumpai seekor ular tiba2 muncul di depanq. Untungnya ular tu g mnggigitq. Jgn lupa bawa kamera klo mo kesana coz pemandangannya diwaktu malam hari ataupun pas ada Sunset/Sunrise keren bgt!!!So tuk kamoe2 jgn ngaku pendaki gunung n pencinta alam klo blum ke Gunung Budheg. heheheh!!trlalu HIPERBOLA bgt yaw!!

Sunday, August 19, 2007

Indonesian Bird Race V



Indonesian Bird Race adalah lomba pengamatan burung tingkat nasional yang diadakan oleh Profauna di Pulau Sempu tanggal 10-12 Agustus 2007. Alhamdulillah aq sangat beruntung sekali bisa mengikutinya karena kebetulan aq merupakan delegasi dari organisasiq tercinta yaitu PLH SIKLUS ITS. Tak kusangka n tak kuduga aku terpilih menjadi perwakilan dari Siklus untuk mengikuti kegiatan yang bergengsi itu. Jadi dari SIklus cuman mengrimkan 1 tim (3 orang) yang beranggotakan Aq, Dhini, n Fredy. Semuanya merupakan Anggota Muda sih belum cukup banyak pengalaman tuk ikut lomba sebenarnya, tapi qt akan berusaha menjadi yang terbaik pokoknya!!he7x!!

Jd ceritanya nih kami bertiga diberangkatkan tuk mengikuti lomba dari sekretariat jam 17.oo tgl 9 Agustus 07. Mengapa kita berangkat duluan tgl 9 karena kami pengen adaptasi Kota Malang yg dingin banget n biar nggak terlalu mendadak tuk registrasi ulang di Stadion Gajayana Malang. Abiz upacara pemberangkatan delegasi Siklus, qta dianter naek motor ke Terminal lyn di Bratang SBy. Trus qta naek bus kota menuju Terminal BUngurasih, selanjutnya ya qta naek bus lagi deh ke Kota Malang. Dalam perjalanan q sempet beli senter pompa tuh(pas da pedagang senter di bus),tp perjalannya bikin BT jdnya aq tidur deh. tak terasa ternyata qt udah nyampe di Terminal Arjosari malang. Kuberdiri sejenak memelintir tubuhku yang terasa kaku. Kulangkahkan kakiku keluar dari bis. Sesaat kemudian hawa dingin kota Malang serasa menusuk-nusuk Tulangku. Kami pun segera mencari Len yg menuju rumah si Fredy. Setelah ketemu kami segera menempati posisi bangku yang kosong di dalam len. dalam hitungan beberapa menit len yang kami tumpangi pun sudah penuh terisi oleh penumpang. Dan go!!kami menuju rumah si Fredy. Q rasanya tak sabar pengen sampe kerumahnya si Fredy untuk melepas lelah. Karena badanq dah pada pegel-pegel semua. Akhirnya sampe juga di rumahnya Fredy. Qt pun disambut dengan ramah oleh kluarganya. Kemudian qt dijamu makan malam, trus qt terlelap dalam tidur menanti datangnya esok hari yang penuh tantangan.


Pagi2 buta qt bertiga hrus bangun tuk nyiapain n check peralatan. Setelah mandi n sarapan lalu kami pamitan ma keluarganya si Fredi. Trus kami nyari angkot buat ke stadion Gajayana tempat dimana kmi akan melakukan registrasi ulang. Eee...Ternyata disana sudah banyak para peserta IBR V yg pada kongkow2!!langsung aja kami registrasi ulang kepada panitia yang udah standby di posnya. setelah itu tak lupa kami beramah tamah kepada para pesrta IBR V. Ternyata dari sekian banyak peserta ada peserta yang masih duduk di kelas 2 smp loo. Dan kebanyakan sih kulihat klo yg ikut dari mahasiswa-mahasiswa jurusan Biologi gitu. Emang bidangnya kali!!

Kemudian ada acara briefing untuk perwakilan peserta. Kali ini Fredy menjadi perwakilan dari tim PLH SIklus ITS. Setelah briefing selesai seluruh peserta langsung bergegas menuju truk milik TNI yang disediakan oleh panitia untuk transport menuju Sendang Biru. Berhubung hari itu adalah hari Jumat kami pun singgah sejenak dimasjid untuk melakukan kewajiban sholat Jumat. Perjalanan pun kemudian dilanjutkan. Jalan yang panjang berkelok-kelok melewati tebing dan hutan menjadi teman setia kami dalam perjalanan itu. Namun akhirnya kami pun tiba di Pantai sendang biru yang memesona. Karena kami bertiga baru sekali itu ke Pantai senang biru,kami pun tak mungkin melewatkan moment yan tak terlupakan itu. Kamera digital segera kukeluarkan untuk mengabadikan moment spesial itu. Beberapa sudut pemandangan dikawasan Pantai Sendang biru juga menjadi sasaran objek fotoku. Tak kemudian para peserta IBR V semuanya digiring untuk masuk kedalam perahu tempel yang telah disediakan panitia untuk menyeberang ke Pulau Sempu.


Deru mesin perahu tempel bising terdengar ketika aku duduk di dekatnya. Hempasan perahu membuat buih-buih ombak seakan menari-nari. Pemandangan eksotik cagar alam Pulau Sempu membuat diriku terpesona. Suasana pada waktu itu membuat jiwaku serasa damai. Sungguh beruntung sekali diriku menjadi deleasi IBR V karena mungkin hal ini akan menjadi sebuah pengalaman baru yang tak terlupakan bagiku.


Akhirnya aku menjejakkan kakiku untuk yang pertama kalinya di Pantai Waru-Waru di kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Pasir pantainya kurasakan sangat lembut dan sangat berbeda sekali dengan pasir di pantai yang lain pada umumnya. Aku kembali berfoto-foto ria ma anak-anak. Tapi kali ni anak-anak dr Pecuk biologi ITS juga iktan nimbrung foto-foto bareng kami bertiga. Kemudian panitia IBR V mengarahkan kami untuk segera menuju base camp di Telogo Lele. perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih satu setengah jam, dan pada pukul 17.30 peserta sampai di tempat camp.

Setelah mendirikan tenda, memasak dan makan untuk makan malam, panitia mengumpulkan seluruh peserta untuk memberitahukan ketentuan lomba. Juri memberikan penilaian lomba berdasarkan: birdwatching, yakni jumlah jenis burung yang berhasil diamati dan dicatat oleh tiap peserta; birdhunting, yakni jenis burung tertentu yang telah ditentukan juri secara rahasia yang harus berhasil diamati; hunting packet, yaitu empat jenis burung yang ditentukan oleh panitia dan harus berhasil ditemukan oleh peserta dan quiz, yakni sesi pertanyaan kepada tiap perwakilan peserta. Kriteria seluruh penilaian yakni 40% untuk birdwatching, 30% untuk birdhunting, 20% untuk quiz, dan 10% untuk hunting packet. Panitia juga merubah ketentuan lomba dengan memulai start lomba pada malam hari itu juga setelah briefing untuk memulai pengamatan burung.

Keesokan paginya Sabtu, 11 Agustus 2007, pengamatan baru benar-benar dilakukan. SIKLUS melakukan pengamatan di Telaga Lele, Telaga Sat, Pantai Panjang, dan sepanjang melakukan perlajanan pada hari itu. Di sini SIKLUS mendapatkan 13 jenis burung, dan pada pukul 17.00 hasil pengamatan tersebut dikumpulkan pada para juri. Selesai pengumpulan data burung kami segera memasak untuk makan malam. Seltelah memasak kami pun berdiskusi untuk menentukan siapa yang harus maju untuk menghadapi Quiz pada keesokan harinya serta tak lupa kami belajar mengenai jenis-jenis burung yang ada di dalam buku panduan. Kemudian tepat pukul 21.00 WIB ada diskusi tentang burung secara umum yang di bahas oleh Profauna, Birdlife Indonesia dan P-WEC Malang.

Minggu, 12 Agstus 2007 dilakukan sesi quiz. SIKLUS diwakili oleh Dhini Aprilia B. Walaupun berhasil menjawab pertanyaan, namun SIKLUS harus gugur di babak pertama karena kalah pada pertanyaan rebutan yang berhasil dijawab oleh tim Kirik-kirik Senja dari UNAIR. Dari quiz ini sendiri, pemenangnya adalah Kanopi Indonesia, KSSL Gembira Ria 2 dan Schedulsem 1. Selanjutnya juri melakukan penilaian secara keseluruhan dalam kriteria lomba.

Adapun Jenis-Jenis Burung yang berhasil kami temukan dan identifikasi pada saat lomba adalah sebagai berikut :

1. Walet LinciCollocalia linchi pukul 06.06
2. Kangkareng Perut -PutihAnthracoceros albirostris pukul 07.17
3. Uncal KouranMacropygia ruficeps pukul 07.26
4. Prenjak JawaPrinia familiaris pukul 09.10
5. Cucak GunungPycnonotus bimaculatus pukul 09.18
6. Cabai GunungDicaeum sanguinolentum pukul 09.30
7. Elang JawaSpizaetus bartelsi pukul 09.54
8. Munguk LorengSitta azurea pukul 10.13
9. Pelanduk SemakTrichastoma sepiarium pukul 12.09
10. Elang HitamIctinaetus malayensis pukul 12.28
11. Raja Udang BiruAlcedo coerulescens pukul 12.34
12. Cekakak SungaiHalcyon chloris pukul 12.40
13. Julang Emas (Rhyticeros undulatus) pukul 16.12

Sedangkan dari 23 tim yang mengikuti lomba IBR V didapatkan 144 jenis burung di Pulau Sempu yang berhasil didata oleh panitia. Pada kesempatan terakhir panitia juga mengumumkan empat jenis burung yang menjadi penilaian Hunting Packet yaitu : Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Walet Linchi (Collocalia linchi), Meninting kecil (Enicurus velatus) dan layang-layang api (Hirundo rustica). Serta tak lupa yang menjadi bird hunting yaitu Burung Cangak Laut (Ardea Sumatrana).

Mungkin yang dilakukan oleh tim peserta pengamat burung Siklus ITS belum membuahkan hasil yang memuaskan. Sedangkan setelah dilakukan penilaian secara keseluruhan oleh para juri mencakup seluruh kriteria lomba, juaranya adalah sebagai berikut:

Juara 1: Kanopi IndonesiaYogyakarta
Juara 2: Schedulsem 1 Yogyakarta
Juara 3: KSSL Gembira Ria 2Yogyakarta

slideshow

Fotoku

Fotoku
lagi ikut lomba birdwatching

Islamic Web Category

Powered By Blogger