Beranda

Wednesday, August 18, 2010

Baluran Britama Birding Competition 2010 (1)



Kamis, 22 Juli 2010 Here we go!!Saatnya tim Arismaduta berangkat menuju Taman Nasional Baluran untuk mengikuti Lomba 1st Annual Baluran Britama Birding Competition. Tim pertama beranggotakan Winona, Novi dan aku sendiri. Sedangkan tim kedua beranggotakan Wira, Safak dan Chandra serta 1 orang yang jadi official yaitu Tri. Kami berangkat kesana dengan naik kereta Logawa dari Stasiun Gubeng Surabaya pukul 16.10. Setelah tergesa-gesa dari kosnya Manda di Keputih, kami akhirnya sampai di Gubeng pukul 16.30 dengan hati cemas berharap tidak ketinggalan kereta. Namun ternyata menurut informasi kereta Logawa mengalami keterlambatan. Keretapun tiba di Stasiun Gubeng setelah menunggu kurang lebih 30 menit. Kami segera mencari tempat duduk yang kosong. Hmm ternyata lumayan banyak yang kosong. Begitu kami mencari tempat duduk, ada rombongan cewek-cewek berjilbab yang mengawasi kami dan melihat-lihat kami. Ada apakah gerangan?Kami tak ambil pusing dengan hal itu soalnya hanya satu yang terasa pada saat itu yaitu laparr!! Hehe..kami bertujuh sejak siang tadi soalnya belom makan sama sekali. Namun aku mengira mereka adalah rombongan teman-teman dari Pecuk ITS karena ada yang membawa buku panduan lapangan MacKinnon & tas ransel. Namun aku tak terlalu yakin karena dari wajah-wajahnya tampak asing bagiku. Stasiun demi stasiun kami singgahi, sementara perut kami makin keroncongan menunggu pedagang penjual nasi bungkus yang dari tadi belum nongol-nongol. Akhirnya ada juga pedagang nasi yang lewat dan tanpa basa basi aku memanggilnya lalu menanyakan berapa harganya. Ibu penjual nasi itu lalu menjawab pertanyaanku, “Empat ribu saja dik”. Aku lalu menawar, “kalau 2 ribu saja boleh Bu?”. Maka Ibu itu langsung nyengir dan pergi dari hadapan kami.wakakaka...  lalu ada penjual nasi lagi yang datang. Kali ini seorang mas-mas. Aku lalu menanyakan berapa harga nasinya. Ternyata harganya pun juga sama. Aku lalu menawar dengan harga 3 ribu rupiah. Mas itu lalu bertanya kepadaku, “sampeyan mau beli berapa mas?”. Akupun menjawab, “Tujuh mas, 3 ribu saja ya mas?”, pintaku memelas. Akhirnya mungkin dengan terpaksa (hehe) mas itu mengiyakan tawaranku. Langsung dengan lahapnya nasi bungkus itu kami makan bersama pada saat itu. Setelah perut terisi kami lalu main tebak-tebakan nama ilmiah burung-burung yang masuk list TN Baluran. Mbak-mbak yang tadi mengawasi kami ternyata juga lagi belajar dengan membaca buku Mac Kinnon. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan lebih. Keretapun masih melaju menyinggahi beberapa stasiun. Ku lihat adik-adikku sudah terlelap tidur. Karena mataku tidak bisa terpejam walaupun sudah mencoba untuk tidur aku berjalan-jalan ke gerbong lain. Mbak-mbak rombongan pengamat burung yang entah dari mana itu sudah terlelap tidur, lalu aku SKSD ke mas-mas yang kayaknya bagian dari rombongan mbak-mbak tersebut. Setelah berkenalan ternyata mereka adalah rombongan dari KSHL Comata UI. Mereka juga membawa 2 tim namun ada 1 peserta yang berkategori expert yaitu Mas Dimas. Kami berbincang-bincang sembari menunggu perjalanan tiba Stasiun Jember. Perjalanan kami sudah tiba di Stasiun Rambipuji, artinya sebentar lagi kami akan sampai di Stasiun Jember. Aku pun kemudian membangunkan adik-adikku supaya bersiap-siap untuk turun sesaat lagi. Sekitar pukul 22.30 kami pun tiba di Kota Jember.


Cuaca cukup dingin waktu itu karena tampaknya Kota Jember habis diguyur hujan melihat jalanannya tampak basah. Kami lalu berunding dengan teman-teman Comata UI apakah langsung menuju ke Banyuwangi melalui bus atau alternatif lain, menunggu Kereta Mutiara Selatan yang datang pada pukul 03.00 pagi hari nanti. Kami sempat bernegosiasi dengan para tukang becak dan ojek di depan stasiun, namun atas saran dari petugas keamanan PT. KA kami disarankan untuk menunggu saja KA. Mutiara Selatan karena alasan keamanan dan tarif yang relatif murah dibandingkan dengan naik bus. Kami akhirnya menginap di stasiun dengan teman-teman Comata UI. Jumat, 23 Juli 2010 Kami menunggu kedatangan kereta Mutiara Selatan yang diperkirakan akan tiba di stasiun pukul 03.00 WIB. Namun dari petugas informasi mengabarkan bahwa kereta akan datang terlambat pada pukul 03.30 WIB. Setengah jam berlalu KA. Mutiara selatan yang kami tunggu akhirnya tiba. Kami segera masuk dalam kereta bersama teman-teman Comata mencari-cari tempat duduk yang kosong. Alhamdulillah dapat juga walaupun lokasi tempat duduk kami berpencar. Di kereta itu aku melanjutkan kembali tidurku yang tertunda hingga akhirnya aku membuka mata kembali pukul 05.00. Akupun lalu menunaikan sholat shubuh di dalam kereta. Tak terasa ternyata subuh waktu aku tidur tadi Kabupaten Banyuwangi diguyur hujan. Tampak diluar matahari mulai menyingsing menampakkan kemilau sinarnya. Rona-rona basah embun pagi pada hijaunya pematang sawah yang kami lewati tampak menyejukkan mata. Kereta api yang kami tumpangi akhirnya menyandarkan diri di Stasiun Banyuwangi Baru pada kurang lebih pukul 06.00 WIB.


Bersama teman-teman Comata UI

Kami bergabung kembali dengan teman-teman Comata untuk melanjutkan perjalanan menuju Taman Nasional Baluran. Sebelum mencari angkutan umum kami sempat berfoto bersama di dalam stasiun. Di luar stasiun kami bertemu dengan rombongan teman-teman dari Himpala Unrika Batam (Emi, Peppy, Ronald dan Guntur) yang juga akan mengikuti lomba. Kami
berkenalan sejenak kemudian datanglah seorang bapak supir angkutan yang menawari kami menuju ke terminal. Kami langsung mengiyakan tawaran Bapak tersebut karena kami tak sabar ingin segera sampai di Tanah Afrikanya Pulau Jawa. Namun angkutan itu hanya mencukupi untuk 2 rombongan saja, yaitu rombongan tim kami dan Himpala Unrika. Terpaksa Deh teman-teman dari Comata kami tinggal di stasiun. Maaf ya kami duluan kawand . Perjalanan ke Taman Nasional yang mempunyai luas sekitar 25.000 ha ini ternyata lumayan jauh dari stasiun tadi, karena Pintu Gerbangnya berada di Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Angkutan umum yang kami tumpangi beberapa kali melintasi jalan raya yang berada persis di pinggir Selat Bali. Di sepanjang perjalanan aku pada waktu itu asyik berbincang-bincang dengan teman-teman dari Himpala Unrika. Aku salut dan mengapresiasi kedatangan teman-teman ini untuk mengikuti lomba karena mungkin mereka merupakan peserta terjauh pikirku pada saat itu.

Sekitar satu jam kemudian kami tiba di Pintu Gerbang “African van Java” alias Afrikanya Pulau Jawa. Di depan pintu gerbang terdapat baliho besar yang bertuliskan 1st Annual Baluran Birding Competition dengan latar belakangnya adalah gambar burung Kehicap Ranting (Hypothymis azurea). Kami lalu berkenalan dengan dua orang peserta dari Jogja yang lagi nongkrong di depan pintu gerbang. Lalu oleh dua mas tadi kami ditunjukkan tempat aula untuk istirahat para peserta. Bapak-bapak petugas dari TN Baluran dengan ramah menyambut kedatangan kami di pos pintu masuk. Setelah itu kami bergegas menuju ke aula dan meletakkan barang-barang kami di sana. Hmm kami berjumpa dengan wajah-wajah para peserta yang tampaknya sudah tidak asing lagi bagiku karena beberapa kali bertemu di ajang lomba birdwatching. Kulihat pada saat itu ada teman-teman dari tim Pelatuk dan Green Community Unnes, Peksia Himbio Unair, Bicons Bandung, Haliaster Undip, Bionic UNY, Pecuk ITS dan beberapa peserta lain yang belum aku kenal.

Kami bersama teman-teman dari Himpala Unrika kemudian memutuskan untuk mencari sarapan pagi di warung luar kawasan TN Baluran. Menu makan pagi itu adalah nasi pecel dengan harga yang lumayan murah cukup merogoh kocek 3 ribu per orang. Selesai makan kami langsung melakukan registrasi dan bersiap menuju area lomba yaitu Savana Bekol. Truk yang dipersiakan panitia mengangkut peserta ke Savana Bekol berjumlah lima buah. Sekitar pukul 09.30 WIB kami lalu diberangkatkan bersama-sama menuju Savana Beol eh Bekol maksudnya. Hehe..

Jalan aspal dari Batangan ke Bekol ternyata tidaklah mulus, banyak “gronjalan” di sana sini sehingga para peserta di atas truk harus bergoyang-goyang ria dan sesekali mesti merunduk karena banyak ranting dan cabang pohon yang melintang di tengah jalan. Walaupun cuaca mulai menyengat namun kami cukup antusias menikmati perjalanan. Sesekali kami di tengah perjalanan kami berjumpa dengan burung-burung eksotis penghuni TN Baluran diantaranya Ayam Hutan Hijau (Gallus varius), Gemak Loreng (Turnix susciator), Bubut alang-alang (Centropus bengalensis) dan Kekep Babi (Artamus leucorynchus). Monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis juga sesekali mengintai dari atas pepohonan seolah menyambut kedatangan kami.
Kepanasan di tenda derita...

Akhirnya para peserta tiba di Blok Kantor Balai Savana Bekol sekitar pukul 10.30 WIB. Di sana para peserta lalu diinstruksikan oleh panitia untuk mendirikan tenda di lokasi yang sudah disediakan. Kami mendapat lokasi tenda di paling ujung sebelah barat berdekatan dengan teman-teman Comata UI. Setelah selesai mendirikan tenda para peserta yang beragama islam menunaikan sholat Jumat di halaman depan Kantor Bekol. Namun sebelum itu panitia menyajikan acara pesta es degan di sebelah ruang dapur di bawah pohon asam yang rindang. Seusai sholat jumat kami lalu berbondong-bondong mengantri untuk makan siang. Para peserta dengan berbaris bergantian mengambil sepiring nasi yang sudah lengkap dengan lauk pauknya. Setelah mengisi perut, para peserta digiring menuju ke depan untuk mengikuti acara pembukaan lomba.

Tarian Garuda Nusantara

Acara pembukaan lomba di hadiri oleh para pejabat penting yang datang dari pemerintah Kabupaten Situbondo dan para pihak sponsor yang bersangkutan. Para peserta kemudian disuguhkan oleh atraksi tarian “garuda nusantara” yang merupakan tarian lokal dari daerah setempat. Setelah itu dilanjutkan dengan acara sambutan-sambutan dan ditutup dengan prosesi penyematan tanda peserta yang diwakili oleh para peserta yang datang dari jauh yaitu Papua dan Kalimantan. Setelah acara pembukaan selesai, dilaksanakan acara penanaman pohon yang berlokasi di sebelah area tenda peserta.


Pada sore harinya para peserta diinstruksikan panitia untuk melakukan kegiatan orientasi medan. Setelah mengerjakan ibadah sholat ashar, kami langsung bergerak menuju puncak menara di atas bukit untuk melakukan pengamatan dari atas. Dari puncak menara kami dapat leluasa memandang luasnya Savana Bekol, Gunung Baluran, Selat Bali dan beberapa blok kawasan TN baluran. Pada sore itu kami selain melakukan orientasi medan juga melakukan simulasi untuk lomba. Kami mencatat berbagai jenis-jenis burung yang kami

temukan selama orientasi medan. Raptor pertama yang kami temukan adalah Alap-Alap Sapi (Falco moluccensis) yang kebetulan melintas tatkala kami akan turun dari atas bukit menuju Savana Bekol. Kami berharap menemukan berbagai jenis raptor yang lain keesokan harinya. Namun burung yang paling kami ingin jumpai di Baluran adalah Merak Hijau yang akan menjadi moment tak terlupakan apabila dapat menjumpainya hidup liar alam bebas.

Kami bertujuh kemudian berpindah tempat melakukan pengamatan ke Savana Bekol. Savana ini merupakan padang savana yang sangat luas dimana merupakan habitat berbagai jenis fauna yang beraneka ragam seperti Banteng, Rusa, Monyet Ekor Panjang, Ajag serta berbagai jenis burung. Berdiri di hamparan savana ini kita dapat memandang gunung baluran yang berdiri dengan kokoh di sebelah barat.

Subhanallah aku sangat takjub betapa indah pemandangan sore hari itu. Sang mentari seakan malu bersembunyi di balik anggunnya Gunung Baluran. Semburat senja yang kemerah-merahan, laksana lukisan alam yang mengagumkan dan sempurna untuk dinikmati. Sementara burung tekukur, dederuk dan uncal tampak berseliweran dengan happy kembali ke sarangnya masing-masing. Semoga tak ada yang mengusik suasana damaimu..oh Baluran.


Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan pemandangan yang langka itu. Beberapa kali kami berfoto dengan pose berdiri di hamparan savana dengan latar belakang pemandangan sunset di balik Gunung Baluran. Kami juga menyempatkan melihat-lihat tempat penampungan sumber air buatan yang biasanya digunakan untuk minum hewan-hewan liar seperti banteng, kerbau liar, monyet, burung merak dan lain-lain. Hari makin gelap, para peserta lain tampaknya mulai berbondong-bondong untuk kembali ke Base Camp. Kami pun akhirnya melangkahkan kaki kembali bersama peserta lain menuju tenda. Namun aku sejak tadi heran melihat chandra yang tampaknya ada sesuatu yang aneh. Dan ternyata...wakakakak..dari tadi kami tidak sadar bahwa dia memakai kaos peserta dengan terbalik. Dan anehnya dia sempat berfoto-foto narsis di hadapan peserta lain. Hehehe betapamalunya dia saat aku beritahu kalau kaosnya kebalik. Semuanya pun pada ketawa ngakak melihat Mecil. Hehe dasar...

Malam harinya setelah menunaikan sholat magrib dan makan malam, para peserta kembali mengikuti sesi acara berikutnya yaitu briefing teknis tentang perlombaan serta sarasehan. Namun aku sehabis sholat magrib langsung mlungker di tenda karena merasa sangat capek sekali sehabis melakukan ormed tadi. Wira dan Safak pun juga begitu jadi kami bertiga ketiduran di tenda dome sedangkan yang cewek-cewek mungkin sudah makan dan sekarang pada ngumpul dengan peserta lain melakukan sarasehan. Namun aku tiba-tiba terbangun dan teringat bahwa malam ini ada acara sarasehan. Langsung saja aku membangunkan Wira dan Safak. Aku melihat sekeliling tenda dome peserta yang lain sudah sepi, mungkin hanya kita bertiga yang lagi enak-enakan tidur.Hehe..maaf capek banget soalnya. Kami bertiga lalu bergabung bersama peserta lain yang lagi serius menyimak peraturan lomba yang di paparkan oleh juri. Setelah itu ada games berhadiah yang disiapkan oleh panitia. Para peserta tampak antusias untuk berebut hadiahnya dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh panitia. Malam semakin larut dan hawa semakin dingin di area Bekol. Para peserta seusai mengikuti sarasehan berduyun-duyun menuju tendanya masing-masing untuk beristirahat. Kami segera merapatkan barisan untuk menyiapkan strategi buat lomba keesokan harinya. Aku segera membagi tugas ke masing-masing anggota tim. Namun hanya satu yang kutekankan kepada adik-adik bahwa tujuan kami untuk mengikuti BBC ini adalah tak lain hanyalah untuk mencari ilmu dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya, menang ataupun kalah itu bukanlah suatu masalah yang penting kita bisa heppy!!  Seusai berkoordinasi kami segera menuju tenda masing-masing. Waktu sudah menunjukkan pukul 24.00, kami harus bangun pukul 04.00 untuk menyiapkan segalanya. Suasana sudah tampak sepi, hanya suara mesin genset yang masih meraung-raung namun tak merisaukan kami untuk segera lelap dalam tidur. Bulan dan bintangpun di atas sana tampak tersenyum seakan ingin menemani mimpi indah kami...

Sabtu 24 Juli 2010
Alarm HP-ku berbunyi dan seketika membangunkan-ku dari tidur yang singkat pada pukul 04.30. Aku lalu membangunkan Safak yang masih tertidur. Wira sudah tidak ada di tenda, mungkin ia sudah terbangun duluan daripada diriku. Adik-adikku yang cewek ternyata juga sudah bangun. Aku lalu bergegas mengambil peralatan mandi dan mencari kamar mandi terdekat yang kosong. Namun ternyata para peserta pada sudah bangun semua dan mengantri di kamar mandi di dekat musholla sebelah barat. Karena males mengantri aku pergi menuju kamar mandi yang ada di samping Musholla Bekol. Alhamdulillah kosong!aku mandi dengan santainya dan tak sadar bahwa banyak yang mengantre menungguku di luar. Hehe maaph...

Setelah mandi aku kemudian sholat berjamaah dengan teman-teman peserta lain di Musholla. Setelah itu aku kembali ke tenda dan menyiapkan perlengkapan untuk birdrace. Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30, para peserta dihimbau oleh panitia untuk segera mengambil jatah makan masing-masing tim. Selain itu segala jenis buku panduan harus dikumpulkan ke panitia karena sudah menjadi peraturan lomba. Para peserta hanya diperbolehkan membawa alat tulis, kamera, handycam, perekam suara dan perlengkapan pribadi. Si Candra dan Tri yang mengambil jatah makan pagi kami sudah kembali ke tenda. Kami bertujuh lalu sarapan pagi walaupun dengan jatah nasi bungkus enam buah karena official pada waktu itu tidak mendapatkan jatah. Nasi bungkuspun kami campur menjadi satu. Hmmm..nikmatnya makan rame-rame. Hal ini mungkin sudah menjadi ciri khas seorang pencinta alam bahwa rasa kebersamaan itulah hal pertama yang harus ditonjolkan. Akupun jadi ingat ketika diklat pencinta alamku dulu pada masa SMA, waktu itu aku dengan teman-teman angkatanku makan nasi bersama dengan lauk sarden dan mi goreng yang alasnya adalah daun jati. Hmm serasa back to nature...
Tepat pukul 06.00 para peserta sudah berkumpul di garis start depan balai kantor Bekol untuk memulai lomba. Tri yang menjadi official kami terpaksa ditinggal di area base camp peserta. Hekz..kasiiiiannn. Aku lalu menitipkannya pada Ronald anak Himpala Unrika yang juga menjadi official. Panitia lalu menginstruksikan peserta untuk berjejer berbaris rapi dan menunggu aba-aba. Bendera lalu diangkat, ya!!dengan berbondong-bondong masing-masing tim peserta menuju rutenya masing-masing. Ada tim peserta yang menuju ke Pantai Bama, ada lagi yang menuju Hutan Evergreen dan Curah Udang. Kami memutuskan untuk menuju ke Pantai Bama terlebih dahulu sesuai rencana yang sudah diputuskan bersama saat koordinasi kemarin malam. Tim 2 Arismaduta yang dikoordinatori Wira aku persilahkan untuk berada di depan Tim 1 dengan tetap menjaga jaraknya.

List burung yang pertama kali kami catat adalah walet linchi ( collocalia linchi) karena itulah jenis burung yang pertama kali kami lihat. Kami sebenarnya pada saat itu agak minder karena para peserta yang lain memiliki alat yang canggih-canggih seperti Monokuler dan kamera DSLR, sedangkan kami hanya membawa binokuler kecil dan kamera digital biasa.  Hmm namun kutepis jauh-jauh hal itu dari anganku karena pikiran yang negatif akan melemahkan mental kita sendiri. Aku berpikiran positif mengenai kehadiran kami pada lomba ini walaupun dengan alat-alat seadanya paling tidak menunjukkan bahwa kami peduli dengan konservasi lingkungan hidup khususnya tentang hal konservasi burung. Walaupun dengan alat-alat seadanya kami akan terus berjuang memberikan yang terbaik untuk Arismaduta. Hal itulah yang kutanamkan dalam-dalam kepada adik-adikku supaya mempunyai semangat yang tinggi dalam memperjuangkan segala sesuatu.

Bersambung ke Baluran Britama Birding Competition sesion 2 :)

slideshow

Fotoku

Fotoku
lagi ikut lomba birdwatching

Islamic Web Category

Powered By Blogger