Beranda

Thursday, December 13, 2007

Menjelajah mencari software-software unik

Walaupun blog ini sengaja kubuat untuk "memajang" hasil tulisan-tulisanku tentang alam dan lingkungan namun disini akan kubuat fleksibel biar ga monoton isinya tentang itu2 aja gitu!hmm jika kamoe2 semuanya juga pada seneng menjelajah di internet nyari software-software gratis, ayo bareng2 menjelajah bareng aku download softwae2 gratis kesukaanmu. Coba klik deh link2 yang ada dibawah ni dijamin kamoe semuanya akan ngedapatin software2 menarik yang kamu suka dan gratis pula!!

http://www.sharewareconnection.com
http://www.fileratings.com
http://www.download.cyber-isp.net
http://www.giveawayoftheday.com
http://www.brothrersoft.com
http://www.bestfreewareblog.com

OK selamat menjelajah mencari software2 yang kamu inginkan!!!

^_^


Wednesday, December 12, 2007

All about Tulungagung



Aku dilahirkan di sebuah kota kecil yang indah di sebelah selatan Jawa Timur. Kota penghasil Marmer terbesar se-Indonesia itu memang mengesankan. Kekayaan alam yang banyak tersimpan di sana membuat kota ini sedikit makmur walupun kebanyakan banyak para warganya yang memilih untuk menjadi TKI di luar negeri. Selain itu kota yang terkenal akan "Homo Wajakkensis-nya" ini memiliki banyak tempat-tempat wisata menarik. Secara geografis kabupaten ini mempunyai banyak pantai yang berbatasan langsung dengan samudera hindia di sebelah selatan.





Peta Kabupaten Tulungagung

Jika anda ingin mendapatkan info mengenai tempat-tempat wisata maupun tempat yang menarik lainnya bisa anda buka di situs ini http://www.eastjava.com/tourism/tulungagung/index.html. Di dalam situs tersbut terdapat beberapa tempat-tempat wisata menarik yang ada di daerah Tulungagung seperti Pantai Sine, Pantai Popoh, Pantai Brumbun dll. Namun deskripsinya menggunakan bahasa Inggris, jadi ya anda harus benar-benar memahami makna kata-katanya dengan baik.^_^

Jika anda ingin mendapatkan informasi mengenai Kabupaten Tulungagung dalam bahasa Indonesia bisa anda lihat di situs wikipedia ini http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tulungagung. Di dalamnya terdapat beragam informasi diantaranya mengenai pemerintahan kabupaten, sejarah kota Tulungagung, Etimologi, Budaya dll. Pokoknya dijamin komplit!

Jangan lupa menyimak situs pemerintah Kabupaten Tulungagung http://www.tulungagung.go.id/index.php. Isinya tak kalah menarik ketimbang situs yang lainnya dan lumayan lengkap data-datanya. Dibanding pada tahun yang dulu (waktuku masih SMA thn 2004-2006) situs pemerintah Kabupaten Tulungagung memang pernah tidak dikelola dengan baik. Namun sekarang salut buat Pemkab Tulungagung yang sudah menata websitenya/situsnya dengan baik. Dan saya berharap agar lebih di up-date secara kontinu masalah/kasus-kasus baru yang tengah berkembang di Tulungagung. Selain itu mungkin perlu sedikit ditambah mengenai informasi yang akurat dari tempat-tempat wisata menarik yang berada di Tulungagung, agar Tulungagung benar-benar menjadi kota pariwisata yang andalan dan termasyhur. Saya rasa 3 situs diatas sudah cukup mewakili bagi kamu-kamu yang butuh informasi mengenai Kabupaten Tulungagung. So Tetaplah BERSINAR TERANG kotaku tercinta, Kabupaten Tulungagung!!!!Aku bangga jadi orang Tulungagung!!

Iseng Jogging, eh malah birdwatching


Sekedar iseng-iseng lari pagi, eh ternyata aku menemukan sebuah tempat yang sangat menunjang n asyik pula untuk digunakan pengamatan burung di Kampus ITS. Minggu pagi itu aku mencoba menjelalahi daerah baru di ITS. Ketika melewati BPPT ITS rasa penasaranku muncul, sebenarnya kayak apa sih dalaemnya gedung BPPT ITS ini. Aku pun lalu memasuki gerbangya, eh ternyata pemandangan di kawasan itu keren banget lo. Disitu terdapat kolam teratai yang mekar bunganya sangat indah. Hamparan pohon pinus membuat mata terasa sejuk, serasa seperti di pegunungan. Habitat disana antara lain rawa-rawa, semak-ilalang, pepohonan sangat mendukung sekali untuk kehidupan burung-burung. Di tempat itu akupun melihat beragam jenis burung-burung. Niatnya cuma jogging eh nggak taunya malah pengen birdwatching. Walaupun aku pada saat itu tidak membawa binokuler dan buku field guide, tapi jenis-jenis burung yang kutemui kucatet aja lewat HP.(hehehe)Dan inilah list jenis burung yang kutemui waktu nyasar di BPPT ITS(:-P) :


  1. Walet Linchi
  2. Cucak Kutilang
  3. Gereja Eurasia
  4. Layang-layang batu
  5. Layang-layang api
  6. Bondol Haji
  7. Bondol Jawa
  8. Bondol Peking
  9. Cici merah
  10. Prenjak Jawa
  11. Kareo Padi
  12. Cipoh Kacat
  13. Cabai Jawa
  14. Pecuk Padi-kecil
  15. Kapinis Rumah
  16. Bentet Kelabu
  17. Kipasan belang
  18. Burung Madu Sriganti
  19. Tekukur biasa
  20. Uncal Kouran
  21. Dederuk Jawa
  22. Merbah Cerukcuk
  23. Blekok Sawah
  24. Kuntul Kecil
  25. Bambangan Kuning

Tuesday, December 4, 2007

Menanggapi UNFCCC (Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim)




Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 sebanyak 189 negara berkumpul guna menyepakati pengaturan baru untuk mengatasi perubahan iklim pasca-Protokol Kyoto pada 2012. Dalam Protokol Kyoto disebutkan bahwa negara-negara industri wajib menurunkan emisi karbondiksida (CO2) mereka sebanyak 5 persen dibandingkan emisi tahun 1990 pada tahun 2012. Konvensi PBB ini, diharapkan mampu merintis sebuah komitmen baru yang bisa mengikat semua pihak, tanpa terkecuali.


Sebagai tuan rumah kita ingin menunjukkan pada dunia internasional bahwa pemerintah Indonesia memiliki perhatian dan gagasan untuk menyelamatkan kehidupan umat manusia dari pengaruh perubahan iklim global. Selain itu diperlukan suatu gerakan perubahan secara menyeluruh di tingkat nasional, kawasan dan internasional untuk membendung pemanasan global. Suatu perubahan akan menyelamatkan dunia dari pihak-pihak tertentu yang mencari keuntungan sementara tanpa mempedulikan ancaman bencana yang menghadang sebagai dampaknya. Semangat perubahan itu juga yang terus dilestarikan oleh institusi politik dan sosial Indonesia untuk menghadapi tantangan perubahan iklim Maka dari itu pemerintah harus berkerja keras mengupayakan sejumlah langkah nyata untuk melestarikan lingkungan karena adanya kesadaran bahwa sesungguhnya Indonesia mampu memberikan lebih banyak bagi kelestarian lingkungan







Monday, December 3, 2007

Menelusuri jejak-jejak ayam hutan di Gunung Budheg



Diriku sempet kagum ketika Gunung Budheg yang notabene termasuk kawasan yang tandus dan gersang ternyata masih menyimpan banyak keanekaragaman flora dan fauna yang endemik. Dulu aku sempat melihat beberapa ekor ayam hutan yang mungkin endemik di pegunungan Budheg. Namun kini pada beberapa hari yang lalu ketika aq melakukan pengamatan burung tgl 2 Desember ama anak2 Pencinta Alam Arismaduta SMABOY Tulungagung, jejak-jejak atau tanda-tanda kehidupan Ayam Hutan sudah tidak nampak lagi.


Padahal dua tahun yang lalu ayam hutan merah (gallus gallus) maupun ayam hutan hijau (gallus varius) masih banyak berkeliaran disana. Sangat ironis sekali memang melihat hal tersebut karena dari tahun ke tahun populasi keanekaragaman flora dan fauna di Pegunungan Budheg semakin turun. Ini mungkin akibat perburuan liar yang bisa saja terjadi disana. Ayam hutan bisa saja sengaja ditangkap kemudian diperjualbelikan secara ilegal. Belum lagi masyarakat di sekitar sana yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar rerumputan atau alang-alang untuk digunakan bercocok tanam. Sehingga lama-kelamaan habitat asli ayam hutan semakin terdesak oleh kegiatan pertanian atau perkebunan masyarakat sekitar.


Sebenarnya ayam hutan adalah termasuk salah satu hewan yang dilindungi oleh undang-undang karena keberadaannya di alam bebas kian menyusut (masuk dalam daftar IUCN Red List). Maka dari itu kita harus turut melestarikan ayam hutan beserta habitatnya agar tidak punah di kemudian hari sehingga anak cucu kita pun tetap bisa melihat keberadaannya secara liar di alam bebas kelak.


Dulu kami anak-anak P.A Arismaduta SMAN 1 Boyolangu (2004-2005) pernah mengadakan pengamatan ayam hutan di sekitar daerah selatan dan barat Candi Dadi. Pada waktu itu aku kebetulan jadi tim survey lokasi tempat dimana kita akan melakukan pengamatan. Kebetulan pada waktu survey aku menjumpai seekor ayam hutan merah jantan dan betina sedang mencari makan di semak semak rerumputan. Melihat kehadiran kami ayam hutan itu langsung kabur terbang menghindar.




Setelah itu aku melangkahkan kakiku ke kawasan sebelah selatan candi dadi berharap menemukan ayam hutan lebih banyak lagi. Ternyata aku beruntung sekali pada saat itu, segerombol ayam hutan terlihat jelas ketika aku berada di lembah selatan candi dadi. Akupun mengendap-endap supaya ayam hutan itu tidak mengetahui gerak-gerikku dan tidak kabur. Pada saat itu klo nggak salah terdapat kurang lebih 20-30 ekor jumlahnya. Sungguh pemandangan yang langka sekali memang pada waktu itu, dan mungkin tidak semua orang seberuntung aku bisa melihat koloni ayam hutan sebanyak itu. Sore hari itu berakhir dengan manis ketika semburat cahaya senja merona kemerah-merahan mengangkasa di ufuk barat. Kenangan indah menemukan seekor burung yang kini sudah termasuk langka tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku.

Saturday, November 10, 2007

profil burung "Kemolekan Si Raja Udang"


Raja-udang adalah nama umum bagi sejenis burung pemakan ikan dari suku Alcedinidae. (Sementara penulis, dengan mengikuti taksonomi baru yang dirintis Sibley-Ahlquist di tahun 1990an, memecah suku ini menjadi tiga suku: Alcedinidae, Halcyonidae, dan Cerylidae).
Di seluruh dunia, terdapat kurang lebih 90 spesies burung raja-udang. Pusat keragamannya adalah di daerah tropis di Afrika, Asia dan Australasia.


Raja-udang merupakan burung yang berukuran kecil hingga sedang. Semua anggotanya berkepala besar; memiliki paruh yang besar pula, panjang dan runcing, nampak kurang seimbang dengan ukuran tubuhnya yang relatif kecil. Kaki pendek, begitu juga lehernya. Tiga jari yang menghadap ke muka, saling melekat sebagian di pangkalnya.
Banyak dari para anggotanya yang memiliki warna cerah, terutama biru berkilau dan coklat kemerahan, di samping warna putih. Pola warna sangat beragam.

Kebiasaan
Sebagian jenis raja-udang hidup tak jauh dari air, baik kolam, danau, maupun sungai. Sebagian jenis lagi hidup di pedalaman hutan.
Raja-udang perairan memburu ikan, kodok dan serangga. Bertengger diam-diam di ranting kering atau di bawah lindungan dedaunan dekat air, burung ini dapat tiba-tiba menukik dan menyelam ke air untuk memburu mangsanya. Raja-udang dikaruniai kemampuan untuk mengira-ngira posisi tepat mangsanya di dalam air, melalui bentuk lensa matanya yang mirip telur.
Raja-udang hutan kerap berdiam di kegelapan ranting pohon di bawah tajuk. Ia memburu aneka reptil, kodok dan serangga yang nampak di atas tanah atau di semak-semak. Mangsa dibunuh dengan memukul-mukulkannya ke batang pohon atau ke batu, baru dimakan.
Beberapa spesies, misalnya dari marga Alcedo, kerap terlihat terbang cepat dekat permukaan air dalam lintasan lurus, sambil mengeluarkan suara berderik nyaring. Beberapa jenis yang lebih besar kerap mengeluarkan suara yang keras dan kasar seperti pekikan.
Bersarang dalam lubang di tanah, tebing sungai, batang pohon atau sarang rayap. Telur antara 2-5 butir, biasanya keputih-putihan dan hampir bundar.
Ragam Jenis
Di Indonesia terdapat sekitar 45 spesies raja-udang, yakni separuh dari kekayaan jenis dunia. Lebih dari setengahnya, 26 spesies, hidup terbatas di bagian timur Indonesia: Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (Andrew, 1992).
Beberapa jenis yang umum didapati di Indonesia, di antaranya:
Raja-udang Sungai (Alcedo atthis)
Raja-udang Punggung-merah (Ceyx rufidorsa)
Pekaka Emas (Pelargopsis capensis)
Cekakak Batu (Lacedo pulchella)
Cekakak Belukar (Halcyon smyrnensis)
Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris)
Cekakak Sungai (Todirhamphus chloris)
Cekakak Suci (Todirhamphus sanctus)
Cekakak-pita Biasa (Tanysiptera galatea)

Ayo bantu perempuan Indonesia dalam gerakan menanam 10juta pohon


Sempet baca-baca di sebuah koran online bahwa pada tanggal 1 Desember 2007 rencananya akan diadakan kegiatan penanaman 10 juta pohon dalam upaya perempuan Indonesia untuk memberikan andilnya Istri Menteri Pelopori Penghijauan nih simak beritanya.(dicuplik dari bangka post)

edisi: Sabtu, 03 November 2007
Persda Network/M Ismunadi
TANAM 10 JUTA POHON - Ny Murniati Widodo AS (tengah), didampingi Ny Linda Agum Gumelar (paling kanan) dan Ny Rossi Anton Apriyantono, menjelaskan gerakan tanam 10 Juta Pohon dalam konferensi pers yang digelar di kediaman Menteri ESDM di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (2/11).
SEJUMLAH organisasi perempuan Indonesia menggagas gerakan “Tanam dan Pelihara 10 Juta Pohon” untuk menyelamatkan dan memperbaiki lingkungan Indonesia yang mengalami kerusakan.

Koordinator sekaligus Ketua Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKI) Ny Murniati Widodo AS mengatakan, penanaman 10 juta pohon akan dilakukan serentak di seluruh pelosok Indonesia pada 1 Desember mendatang. Di antaranya diperlopori para istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

“Kegiatan ini tidak dipungut biaya. Sedangkan bibit tanaman akan diberikan Departemen Kehutanan melalui dinas kehutanan di daerah masing-masing,” ungkap Murniati dalam jumpa pers di kediaman Menteri ESDM di Widya Chandra, Jakarta, Jumat (2/11).

Murniati menyebutkan, gerakan tanam dan pelihara 10 juta pohon merupakan rangkaian acara dari konferensi “Kearifan Lokal Perempuan Indonesia Dalam Perubahan Iklim Global” yang akan digelar di Hotel Borobudur pada 26-28 November 2007. Gerakan tanam pohon merupakan puncak dari konferensi yang bakal dibuka langsung oleh Ibu Ani Yudhoyono.

Mengapa harus perempuan? Murniati menjelaskan, perempuan memiliki naluriah untuk memelihara. “Kalau tidak berhasil bisa diganti dengan yang lain. Dan kalau pun mati, maka tetap harus ditulis dalam formulir itu agar kita bisa mendapat data yang valid,” tegas Murniati yang mengatakan ada 26 jenis tanaman yang bakal ditanam.

Erna Witoelar mengatakan, hasil kegiatan tanam dan pelihara 10 juta pohon akan menjadi bahan presentasi Ibu Ani Yudhoyono dalam site even bertepatan dengan konferensi internasional tentang perubahan iklim global di Bali yang rencananya diselenggarakan pada Desember mendatang. Erna menyebutkan pertemuan itu akan dihadiri para tokoh perempuan dunia, pemenang nobel dari Kenya, Menteri KLH dan sejumlah tokoh penting lainnya.

Ketua Umum KOWANI Linda Agum Gumelar menambahkan, kegiatan yang terselenggara berkat kerja sama tujuh organisasi perempuan terbesar di Indonesai serta sejumlah LSM perempuan dan Panitia Hari Ibu Ke-79 ini, menunjukkan bagaimana perempuan memberikan solusi lingkungan baik melalui kearifan lokal maupun aksi tanam dan pelihara.


Hebat!!!Salut buat para wanita Indonesia terutama buat Koordinator sekaligus Ketua Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKI) Ny Murniati Widodo AS. Semoga ntar sukses caranya!!Makanya kaum lelaki setidaknya mencontoh upaya mulia kaum hawa tersebut, jangan bisanya cuman menebangi pohon aja seenaknya. Kebanyakan siapa lagi klo yang merusak dan menebangi pohon, melakukan illegal logging kalo bukan kaum lelaki. Apa nggak malu sama kaum perempuan!! Maka dari itu kita sebagai kaum pria jangan cuma bisa merusak tetapi kita harus benar-benar peduli terhadap kelestarian lingkungan yang ada!! Ayo semua kaum pria turut dukung dan sukseskan gerakan menanam 10 juta pohon tersebut!!!mari kita hijaukan bumi kita tercinta!!!

Wednesday, October 31, 2007

Birdwatching at Home

Abis ikutan lomba IBR V di Pulau Sempu aq jadi bersemangat melakukan kegiatan birdwatching. Nah kebetulan abis capek2 dari Malang ada sisa waktu skitar 1 minggu di rumah untuk kugunain iseng-iseng melakukan pengamatan burung di rumah. Di rumahku terdapat lumayan banyak pohon jadi memungkinkan dan ideal bagi tempat persinggahan burung.


Pagi-pagi buta sekitar pukul 05.00 aq sudah bersiap siap diatas genteng rumah. (hehehe kayak maling aja). Dengan buku panduan lapangan yang berjudul "Burung-Burung Jawa dan bali" dan binokuler Tasco, Selama 4 hari aq mengamati dengan rutin dan mencatat jenis-jenis burung apa saja yang ada di kawasan rumahq. Dan hasilnya ternyata mengejutkan!!!wow a sendiri juga tidak mengira ternyata di kawasan sekitar rumahq sendiri terdapat berbagai jenis burung yang bervariasi dan sungguh menarik. Ga usah lama2 ini nih hasil selama aku melakukan pengamatan burung 4 hari di rumah :
1.Jalak Suren (Sturnus contra)
2.Raja Udang biru (Halcyon chloris)
3.Wiwik Kelabu (Cacomantis Merullinus)
4.Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier)
5.Tekukur biasa(Streptopelia chinensis)
6.Cabai Jawa (Dicaeum trochileum)
7.Cinenen kelabu (Orthotomus sepium)
8.Madu Sriganti (Nectarinia jugularis)
9.Pijantung kecil (Arachnotera longirostra)
10.Cucak Kutilang (Pygnonotus aurigaster)
11.Walet linchi (Collocalia linchi)
12.Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)
13.Bondol peking (Lonchura punctulata)
14. Burung madu kelapa (Anthreptes malaccensis)
15. Gereja Eurasia(Passer montanus)

Mungkin untuk mengetes atau mengindikasikan bahwa lingkungan rumah anda termasuk lingkungan yang aman, kondusif dan kualitasnya baik maka anda dapat mencoba kegiatan birdwatching sendiri di rumah. Semakin banyak jumlah jenis burung yang ada di sekitar rumah anda maka semakin baguslah kualitas lingkungan rumah anda, dan sebaliknya semakin sedikit jumlah burung yang ada di sekitar semakin rendah pula kulaitas lingkungan rumah anda.karena kegiatan birdwatching pada umumnya bisa digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan pada suatu tempat. Silahkan coba dan buktikan sendiri!!!

Friday, October 5, 2007

Jangan gersangkan bumiku!!


Melihat kasus pembalakan liar akhir-akhir ini diriku seakan sangat prihatin sekali dengan keadaan hutan Indonesia. Ini tentunya menambah semakin rusaknya kelestarian hutan yang ada. Lihat saja akibatnya, banjir, tanah longsor dan bencana-bencana lain yang sering melanda negeri kita ini. Lihat akibat keserakahan manusia yang hanya mementingkan kepentingan sesaat dan tidak berpikir bagaimana keesokan kelak. Beribu-ribu nyawa melayang, rumah hanyut, materi dan segala harta benda raib belum juga kerusakan alam dan lingkungan yang semakin parah terjadi. Dengan rusaknya hutan , maka seakan semakin menipislah kandungan oksigen yang ada di bumi ini. Anda tidak akan membiarkan keadaan bumi kita menjadi gersang dan tandus kan?? dan membiarkan dan bencana demi bencana terus mendera bangsa ini bukan?? Maka dari itu saya pribadi mengajak anda untuk menanam minimal satu pohon di rumah anda sebagai rasa kasih sayang anda terhadap kelestarian bumi tempat kita berpijak.

Thursday, August 30, 2007

Mendaki Gunung Budheg (499 mdpl)


Gambar SunRise dr atas puncak Gunung Budheg

Kedengarannya memang aneh sih!!cuman 499 mdpl koq disebut gunung n mau2nya mendaki gunung yang kelihatannya "rendah" itu. Eits jangan salah gunung yang satu ini bukan sembarang gunung. Gunung tersebut mempunyai panorama alam yang sungguh sangat luar biasa. Dari puncaknya dapat terlihat wajah kota TulungagungGunung ini ada sejarah n mitosnya lo!! jadi pada jaman dahulu kala ada seorang pemuda dan ibunya yang tinggal di gunung ini. Pada suatu ketika sang pemuda yang sedang jatuh hati memandang ke arah barat (Tempat dimana sang kekasihnya yaitu Roro Kembang Sore berada) . Dia terus melamunkan sang kekasih terssbut. Sampai pada akhirnya Ibunya memanggilnya, namun apa yang dia perbuat??Si Joko Budheg seakan-akan tidak mengindahkan panggilan ibunya dan menutupi kepalanya dengan cikrak (sebutan orang Jawa untuk alat menyapu yang terbuat dari bambu). Sampai akhirnya Ibunya murka dan memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk memberi pelajaran terhadap anaknya. Akhirnya kutukan itu datang, tak ayal tubuh Joko Budheg mengeras menjadi sebuah patung batu. Maka dari itu gunung ini akhirnya dinamakan Gunung Budheg. Namun itu hanyalah sebuah dongeng, anda patut percaya atau nggak. Jika anda berkunjung kesana di dekat Goa Tritis di wilayah pegunungan Budheg anda dapat menemukan situs patung Joko Budheg. Bentuknya jika dilihat dari bawah memang seperti bentuk manusia raksasa. Tetapi jika dilihat dari dekat hanya menyerupai batu besar biasa. Di dekat situs itu terdapat sebuah pohon besar yang banyak dihuni oleh kera-kera liar. Namun Sayang kera-kera liar itu pada sat sekarang telah menyusut populasinya akibat perburuan liar yang tidak bertanggung jawab. Inilah uniknya kawasan Pegunungan Budheg, walaupun dari jauh tampak gersang namun jka ditelusuri didalamnya menyimpan sejuta misteri. Di sana juga masih terdapat banyak satwa liar dan mempunyai ekosistem keanekaragaman hayati yang cukup beragam.

So bagi kamoe2 yang kepengin kesana bisa ngambil jalur pendakian di desa Tanggung Kec.Boyolangu. dari sana bisa ngambil jalur pendakian lewat punggungan sebelah barat trus naek sampe ke deketnya situs patung Joko Budeg. tuh jalur satu-satunya jika mo kepuncak. Medan dari awal udah menanjak bgt,sayang keadaan disana gersang jd klo mo mndaki pas siang2 gt ya lumayan panas. Tp ati2 klo mo mndaki pas malem hr coz suasananya syerem bgt n q prnh mnjumpai seekor ular tiba2 muncul di depanq. Untungnya ular tu g mnggigitq. Jgn lupa bawa kamera klo mo kesana coz pemandangannya diwaktu malam hari ataupun pas ada Sunset/Sunrise keren bgt!!!So tuk kamoe2 jgn ngaku pendaki gunung n pencinta alam klo blum ke Gunung Budheg. heheheh!!trlalu HIPERBOLA bgt yaw!!

Sunday, August 19, 2007

Indonesian Bird Race V



Indonesian Bird Race adalah lomba pengamatan burung tingkat nasional yang diadakan oleh Profauna di Pulau Sempu tanggal 10-12 Agustus 2007. Alhamdulillah aq sangat beruntung sekali bisa mengikutinya karena kebetulan aq merupakan delegasi dari organisasiq tercinta yaitu PLH SIKLUS ITS. Tak kusangka n tak kuduga aku terpilih menjadi perwakilan dari Siklus untuk mengikuti kegiatan yang bergengsi itu. Jadi dari SIklus cuman mengrimkan 1 tim (3 orang) yang beranggotakan Aq, Dhini, n Fredy. Semuanya merupakan Anggota Muda sih belum cukup banyak pengalaman tuk ikut lomba sebenarnya, tapi qt akan berusaha menjadi yang terbaik pokoknya!!he7x!!

Jd ceritanya nih kami bertiga diberangkatkan tuk mengikuti lomba dari sekretariat jam 17.oo tgl 9 Agustus 07. Mengapa kita berangkat duluan tgl 9 karena kami pengen adaptasi Kota Malang yg dingin banget n biar nggak terlalu mendadak tuk registrasi ulang di Stadion Gajayana Malang. Abiz upacara pemberangkatan delegasi Siklus, qta dianter naek motor ke Terminal lyn di Bratang SBy. Trus qta naek bus kota menuju Terminal BUngurasih, selanjutnya ya qta naek bus lagi deh ke Kota Malang. Dalam perjalanan q sempet beli senter pompa tuh(pas da pedagang senter di bus),tp perjalannya bikin BT jdnya aq tidur deh. tak terasa ternyata qt udah nyampe di Terminal Arjosari malang. Kuberdiri sejenak memelintir tubuhku yang terasa kaku. Kulangkahkan kakiku keluar dari bis. Sesaat kemudian hawa dingin kota Malang serasa menusuk-nusuk Tulangku. Kami pun segera mencari Len yg menuju rumah si Fredy. Setelah ketemu kami segera menempati posisi bangku yang kosong di dalam len. dalam hitungan beberapa menit len yang kami tumpangi pun sudah penuh terisi oleh penumpang. Dan go!!kami menuju rumah si Fredy. Q rasanya tak sabar pengen sampe kerumahnya si Fredy untuk melepas lelah. Karena badanq dah pada pegel-pegel semua. Akhirnya sampe juga di rumahnya Fredy. Qt pun disambut dengan ramah oleh kluarganya. Kemudian qt dijamu makan malam, trus qt terlelap dalam tidur menanti datangnya esok hari yang penuh tantangan.


Pagi2 buta qt bertiga hrus bangun tuk nyiapain n check peralatan. Setelah mandi n sarapan lalu kami pamitan ma keluarganya si Fredi. Trus kami nyari angkot buat ke stadion Gajayana tempat dimana kmi akan melakukan registrasi ulang. Eee...Ternyata disana sudah banyak para peserta IBR V yg pada kongkow2!!langsung aja kami registrasi ulang kepada panitia yang udah standby di posnya. setelah itu tak lupa kami beramah tamah kepada para pesrta IBR V. Ternyata dari sekian banyak peserta ada peserta yang masih duduk di kelas 2 smp loo. Dan kebanyakan sih kulihat klo yg ikut dari mahasiswa-mahasiswa jurusan Biologi gitu. Emang bidangnya kali!!

Kemudian ada acara briefing untuk perwakilan peserta. Kali ini Fredy menjadi perwakilan dari tim PLH SIklus ITS. Setelah briefing selesai seluruh peserta langsung bergegas menuju truk milik TNI yang disediakan oleh panitia untuk transport menuju Sendang Biru. Berhubung hari itu adalah hari Jumat kami pun singgah sejenak dimasjid untuk melakukan kewajiban sholat Jumat. Perjalanan pun kemudian dilanjutkan. Jalan yang panjang berkelok-kelok melewati tebing dan hutan menjadi teman setia kami dalam perjalanan itu. Namun akhirnya kami pun tiba di Pantai sendang biru yang memesona. Karena kami bertiga baru sekali itu ke Pantai senang biru,kami pun tak mungkin melewatkan moment yan tak terlupakan itu. Kamera digital segera kukeluarkan untuk mengabadikan moment spesial itu. Beberapa sudut pemandangan dikawasan Pantai Sendang biru juga menjadi sasaran objek fotoku. Tak kemudian para peserta IBR V semuanya digiring untuk masuk kedalam perahu tempel yang telah disediakan panitia untuk menyeberang ke Pulau Sempu.


Deru mesin perahu tempel bising terdengar ketika aku duduk di dekatnya. Hempasan perahu membuat buih-buih ombak seakan menari-nari. Pemandangan eksotik cagar alam Pulau Sempu membuat diriku terpesona. Suasana pada waktu itu membuat jiwaku serasa damai. Sungguh beruntung sekali diriku menjadi deleasi IBR V karena mungkin hal ini akan menjadi sebuah pengalaman baru yang tak terlupakan bagiku.


Akhirnya aku menjejakkan kakiku untuk yang pertama kalinya di Pantai Waru-Waru di kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Pasir pantainya kurasakan sangat lembut dan sangat berbeda sekali dengan pasir di pantai yang lain pada umumnya. Aku kembali berfoto-foto ria ma anak-anak. Tapi kali ni anak-anak dr Pecuk biologi ITS juga iktan nimbrung foto-foto bareng kami bertiga. Kemudian panitia IBR V mengarahkan kami untuk segera menuju base camp di Telogo Lele. perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih satu setengah jam, dan pada pukul 17.30 peserta sampai di tempat camp.

Setelah mendirikan tenda, memasak dan makan untuk makan malam, panitia mengumpulkan seluruh peserta untuk memberitahukan ketentuan lomba. Juri memberikan penilaian lomba berdasarkan: birdwatching, yakni jumlah jenis burung yang berhasil diamati dan dicatat oleh tiap peserta; birdhunting, yakni jenis burung tertentu yang telah ditentukan juri secara rahasia yang harus berhasil diamati; hunting packet, yaitu empat jenis burung yang ditentukan oleh panitia dan harus berhasil ditemukan oleh peserta dan quiz, yakni sesi pertanyaan kepada tiap perwakilan peserta. Kriteria seluruh penilaian yakni 40% untuk birdwatching, 30% untuk birdhunting, 20% untuk quiz, dan 10% untuk hunting packet. Panitia juga merubah ketentuan lomba dengan memulai start lomba pada malam hari itu juga setelah briefing untuk memulai pengamatan burung.

Keesokan paginya Sabtu, 11 Agustus 2007, pengamatan baru benar-benar dilakukan. SIKLUS melakukan pengamatan di Telaga Lele, Telaga Sat, Pantai Panjang, dan sepanjang melakukan perlajanan pada hari itu. Di sini SIKLUS mendapatkan 13 jenis burung, dan pada pukul 17.00 hasil pengamatan tersebut dikumpulkan pada para juri. Selesai pengumpulan data burung kami segera memasak untuk makan malam. Seltelah memasak kami pun berdiskusi untuk menentukan siapa yang harus maju untuk menghadapi Quiz pada keesokan harinya serta tak lupa kami belajar mengenai jenis-jenis burung yang ada di dalam buku panduan. Kemudian tepat pukul 21.00 WIB ada diskusi tentang burung secara umum yang di bahas oleh Profauna, Birdlife Indonesia dan P-WEC Malang.

Minggu, 12 Agstus 2007 dilakukan sesi quiz. SIKLUS diwakili oleh Dhini Aprilia B. Walaupun berhasil menjawab pertanyaan, namun SIKLUS harus gugur di babak pertama karena kalah pada pertanyaan rebutan yang berhasil dijawab oleh tim Kirik-kirik Senja dari UNAIR. Dari quiz ini sendiri, pemenangnya adalah Kanopi Indonesia, KSSL Gembira Ria 2 dan Schedulsem 1. Selanjutnya juri melakukan penilaian secara keseluruhan dalam kriteria lomba.

Adapun Jenis-Jenis Burung yang berhasil kami temukan dan identifikasi pada saat lomba adalah sebagai berikut :

1. Walet LinciCollocalia linchi pukul 06.06
2. Kangkareng Perut -PutihAnthracoceros albirostris pukul 07.17
3. Uncal KouranMacropygia ruficeps pukul 07.26
4. Prenjak JawaPrinia familiaris pukul 09.10
5. Cucak GunungPycnonotus bimaculatus pukul 09.18
6. Cabai GunungDicaeum sanguinolentum pukul 09.30
7. Elang JawaSpizaetus bartelsi pukul 09.54
8. Munguk LorengSitta azurea pukul 10.13
9. Pelanduk SemakTrichastoma sepiarium pukul 12.09
10. Elang HitamIctinaetus malayensis pukul 12.28
11. Raja Udang BiruAlcedo coerulescens pukul 12.34
12. Cekakak SungaiHalcyon chloris pukul 12.40
13. Julang Emas (Rhyticeros undulatus) pukul 16.12

Sedangkan dari 23 tim yang mengikuti lomba IBR V didapatkan 144 jenis burung di Pulau Sempu yang berhasil didata oleh panitia. Pada kesempatan terakhir panitia juga mengumumkan empat jenis burung yang menjadi penilaian Hunting Packet yaitu : Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Walet Linchi (Collocalia linchi), Meninting kecil (Enicurus velatus) dan layang-layang api (Hirundo rustica). Serta tak lupa yang menjadi bird hunting yaitu Burung Cangak Laut (Ardea Sumatrana).

Mungkin yang dilakukan oleh tim peserta pengamat burung Siklus ITS belum membuahkan hasil yang memuaskan. Sedangkan setelah dilakukan penilaian secara keseluruhan oleh para juri mencakup seluruh kriteria lomba, juaranya adalah sebagai berikut:

Juara 1: Kanopi IndonesiaYogyakarta
Juara 2: Schedulsem 1 Yogyakarta
Juara 3: KSSL Gembira Ria 2Yogyakarta

Monday, July 30, 2007

Mengintip burung-burung di rawa-rawa ITS

Ini merupakan pengalaman pertamaku ketika dipilih menjadi delegasi Pencinta Lingkungan Hidup Siklus ITS untuk lomba pengamatan burung tingkat nasional.Sungguh tak disangka akhirnya aku terpilih menjadi delegasi lomba Indonesian Bird Race V yang diadakan oleh Pro Fauna di Pulau Sempu, Malang. Kali ini dari PLH Siklus ITS hanya mengirimkan 1 regu yang beranggotakan 3 orang yaitu aku,Fredy dan Dini. Untuk latihan dan persiapan meghadapi lomba kami sepakat memilih lokasi di rawa-rawa belakang Stadion ITS atau yang lebih dikenal dengan hutan kampus. Latihan birdwatching kali ini sengaja kami lakukan setiap Hari Senin,Selasa dan Rabu karena jadwal kegiatan kami bertiga juga lumayan padat.


Pertama latihan kami join ma anak2 peCUK Biologi ITS karena mereka dah pada jago di bidang birdwatching makanya qt latihan bareng ma mereka. Pertama qt di kenalin daereah mn aja di rawa2 tersebut yg sering diknjugi oleh burung2. Ternyata bahwa dihutan kampus ITS terdapat banyak sekali sarang Blekok Sawah (Ardeola Speciosa), makanya di sana yg paing endemik itu adalah burung Blekok Sawah. Selai itu kareo padi dan mandar batu juga sering di jumpai di tempat tersebut. Di ITS sendiri terdapat 55 jenis burung yang teridentifikasi oleh PECUK ITS.

Saat itu waktu sudah menunjukkan kira kira jam setengah 5 sore. Aq perlahan menyusuri jalan setapak di rawa-rawa hutan kampus ITS. Di ufuk barat matahari merona merah semburat memancarkan kemilau cahayanya. Suara khas burung Kareo Padi kwok..kwok..kwokk (Amaurornis Phoenicurus) ramai terdengar. Aq pun dengan mudah menjumpai sesosok kareo yang terbang rendah di permukaan rawa-rawa. Sore itu aq happy bgt bisa bertemu burung-burung yg indah yg tidak pernah aq jumpai sblumnya. Senja itu burung-burung Blekok Sawah turun ke sarangnya diantara rerimbunan semak ilalang. Mandar Batu (Glanulla Chloropus)yang hitam legam melintas dan pergi menghindar ketika aq mendekati tempat persembunyiannya di balik tumbuhan rawa. Tmn2 pada semangat mengisi list lembar birdwatching yang mereka bawa.
Sang suryapun bersembunyi di balik peraduannya diiringi oleh kepakan sayap burung-burung Blekok Sawah yang turun kembali ke sarangnya. Senja itu menuai sebuah cerita baru yang takkan pernah kulupakan.

Monday, July 9, 2007

Rokok dapat menyebabkan pencemaran udara



Mungkin sedikit aneh melihat judul diatas. Merokok kok sampe' menyebabkan pencemaran udara!!Mungkin nggak sih???Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin untuk terjadi. Asap rokok sangat berbahaya bagi manusia maupun makhluk hidup lain karena mengandung berbagai zat-zar racun di dalamnya. Mungkin tidak terasa efeknya kalau hanya menghisap satu batang rokok saja. Dan mungkin persentase kontribusi asap rokok untuk menyebabkan polusi udara sangat kecil. Namun bayangkah apabila 1000 orang di dunia ini merokok secara bersama-sama di suatu tempat yang berbeda. Mungkin atau tidak hal itu bisa terjadi?? Bayangkanlah apabila di dunia ini terdapat 1 juta atau bahkan lebih perokok aktif yang merokok secara bersama-sama di tempat yang sama atau berbeda. Apakah hal itu tidak mungkin bakal terjadi?? Dan apabila jumlah perokok aktif di dunia ini dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun semakin meningkat mungkin bisa anda bayangkan sendiri apa saja efek yang bakal terjadi. Maka dari itu kalau anda sekarang adalah seorang perokok aktif maka segera tinggalkanlah kebiasaan buruk anda. Karena merokok itu adalah sesuatau yang tidak membawa manfaat sama sekali dan justru malah banyak efek negatifnya. Anda tidak percaya?? Silahkan baca artikel mengenai bahaya merokok dibawah ini yang saya kutip dari http://www.antirokok.or.id/product_index.htm

Mungkin anda sudah tahu bahwa menghisap asap rokok orang lain di dekat anda lebih berbahaya bagi anda daripada bagi si perokok itu sendiri. Asap Utama adalah asap rokok yang terhisap langsung masuk ke paru-paru perokok lalu di hembuskan kembali. Asap Sampingan adalah asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar. Masalahnya adalah, udara yang mengandung asap rokok, dan anda hisap, akan mengganggu kesehatan, karena asap rokok mengandung banyak zat-zat berbahaya, diantaranya :
  1. TAR : Mengandung bahan kimia yang beracun, sebagainya merusak sel paru-paru dan meyebabkan kanker.
  2. KARBON MONOKSIDA (CO) : Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
  3. NIKOTIN : Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat pemakainya kecanduan.
    Bila anda berada di ruangan berasap rokok cukup lama, maka ketiga zat beracun di atas akan masuk ke paru-paru anda.
Selama beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah membuktikan bahwa zat-zat kimia yang dikandung asap rokok dapat mempengaruhi orang-orang tidak merokok di sekitarnya. Perokok pasif dapat meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan jantung koroner. Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit :
  1. ANGINA : Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada jantung.
  2. ASMA : Mengalami kesulitan bernafas.
  3. ALERGI : Iritasi akibat asap rokok.

Gejala-gejala gangguan kesehatan :iritasi mata, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang orangtuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan. Dan mereka punya kemungkinan dua kali lipat untuk dirawat di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan mereka.Banyak orang tahu bahaya merokok, tapi tidak banyak yang peduli. Melihat bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan rokok, kiranya diantara kita perlu bahu-membahu berbuat tiga hal utama :

  1. Komunikasi dan informasi tentang bahaya merokok, baik bagi si perokok langsung maupun perokok pasif.
  2. Menyediakan tempat-tempat khusus bagi orang yang merokok agar yang bukan perokok tidak terkena dampak negatifnya.
  3. Jangan merasa segan untuk menegur perokok, jika anda merasa terganggu

Sunday, July 8, 2007

Pemulung, Penyelamat Lingkungan!!!


Prihatin rasanya aku melihat kehidupan para pemulung sehari-hari. Untuk mencari sesuap nasi saja mereka harus mengais puing-puing sampah yang bau dan kotor. Mereka rasanya seakan tidak peduli dengan hal semacam itu. Mungkin yang mereka pikirkan adalah bagaimana sebisa mungkin mereka menafkahi keluarga mereka. Sebagian masyarakat bahkan banyak yang mencemooh kehidupan mereka sehari-hari. Mungkin dalam benak masyarakat mereka dipandang hina karena memiliki pekerjaan tukang pungut sampah. Namun sebaliknya aku memandang justru pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang amat mulia karena bagiku pekerjaan itu turut memberi andil yang besar buat lingkungan sekitar. Karena mengapa??coba bayangkan jikalau sampah-sampah di TPS itu dibiarkan menumpuk setiap hari tanpa ada yang mengelola. Pasti sampah-sampah akan terus menumpuk dan terus menumpuk sehingga akhirnya menyebabkan berbagai polusi, lingkungan yang kurang sehat, dan banyak penyakit yang timbul. Belum lagi sampah sampah yang banyak berserakan di sungai-sungai, gorong-gorong dan berbagai tempat lainnya. Apakah akan kita biarkan begitu saja terus menumpuk setiap hari. Maka dari itu saudara-saudaraku marilah sudah selayaknya kita berterimaksih dan bersyukur karena atas jasa-jasa para pemulung itulah kondisi lingkunga di sekitar kita menjadi lebih baik. Dan tak lupa kita harus berterimakasih pula kepada para "pasukan kunig" alias petugas kebersihan yang telah memberikan peran dan andilnya terhadap keindahan serta kebersihan kota kita tercinta. Semoga dengan tulisan ini kita menjadi sadar dan senantiasa membantu meringankan beban saudara kita yang mungkin nasibnya lebih di bawah kita. Mudah-mudahan juga kita senantiasa mengerti tentang arti kebersihan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
SO SAVE OUR ENVIRONMENT
SAVE OUR EARTH
SAVE OUR NATURE
NOW OR NEVER

Monday, June 25, 2007

Pendaki dan Cerita Mistis




Gunung merupakan tempat yang mengagumkan namun juga mengerikan bagi sebagian banyak orang. Karena banyak cerita yang beredar di masyarakat bahwa sering terjadi hal-hal yang ganjil di suatu kawasan gunung. Misalnya tentang mitos pasar setan yang ada di Gunung Lawu, mitos Arjuno Lali Jiwo di Gunung arjuno dan masih banyak mitos-mitos yang lainnya. Khususnya para pendaki yang hobinya naek gunung turun gunung yang pastinya mau nggak mau harus berhadapan dengan hal-hal ghaib semacam ini. Pernah suatu ketika saya membaca email seorang pendaki di Groups yahoo. Disitu ku sebut aja si X, di bercerita klo barusan mendaki Gunung Semeru. Dalam perjalanan bersama teman-temannya menuju puncak Semeru si X ini sebelumnya ngecamp dulu di Arcopodo. Nah Ketika si X ini mo tidur, eh ada suara berisik seperti orang memasak di luar tenda dome yang mereka pasang. Kemudian si X memeriksa apakah yang terjadi di luar tenda. Tapi anehnya setelah diperiksa ternyata tidak ada apa-apa. Terus si X melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda. Namun beberapa saat kemudian dirinya mendengar suara gaduh lagi. Si X lalu membangunkan temannya temannya yang sudah terlelap tidur. Temannya lalu ngomong,"Sudah kamu masukin aja peralatan masak yang ada di luar tenda, biar nggak ada suara-suara aneh lagi". Si X kemudian menuruti perintah temannya itu, dia pun lalu memasukkan beberapa peralatan masak ke dalam tenda. Anehnya setelah itu tidak ada suara-suara gaduh yang muncul dari luar tenda. ihhh ngerii!!

Cerita kedua,(hehehe banyak amat nih ceritanya!!!). Ini cerita yang lebih syerem lagi yang saya dapat dari sebuah situs astaga.com. Ceritanya masih soal perjalanan pendakian. Tapi kali ini lain loo, ini pendakian ke Gunung Lawu. Pada suatu saat ada sekelompok pendaki (5 orang) asal dari Jakarta yang akan mendaki Gunung Lawu (Kalau nggak salah ^_^). Setibanya di pos 3 Gunung Lawu mereka disambut dengan hujan yang lumayan lebat. Lalu mereka memutuskan apakah mau lanjut ke pos beriktunya atau melanjutkan ke pos 5. Lalu mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pos 5. kemudian mereka memutuskan untuk ngecamp di pos 5. Hujan yang turun cukup lebat membuat salah satu pendaki dari lima orang anggota terkena sakit yang hebat pada waktu dini harinya. Ia menderita sakit yang hebat di punggung, seakan-akan ada sebuah batu besar yang menimpa punggungnya. Kemudian Setelah dirasa cukup kuat untuk melanjutkan perjalanan,karena pos 5 sudah cukup dekat ke puncak. Mereka dan salah satu temannnya yang cedera tadipun kembali melanjutkan ke puncak dengan membawa tas pinggang kecil sedangkan tas ranselnya dibawakan oleh temannya. Sesampainya di Puncak Lawu mereka pun bertemu pendaki asal Purwokerto,lalu dengan nyeletuk salah satu pendaki dari Purwokerto itu ngomong,"Mas boleh donk kalau nggak kuat saya bawakan,saya juga mau lho". Namun dengan terheran-heran Kelompok pendaki asal Jakarta tidak menanggapi celetukan mereka. Mereka lalu mendirikan tenda sembari menunggu indahnya matahari terbit yang akan muncul. Setelah puas menikmati keindahan susnst dan berfoto-foto grup pendaki asal Jakarta ini langsung turun ke pos 5. Sesampainya di pos 5 mereka lalu bertemu kembali dengan kelompok pendaki asal Purwokerto. Salah satu pendaki Purwokerto yang nyeletuk kemarin lalu bertanya kepada seorang pendaki asal Jakarta yang baru sakit," mas mana CEWEK BERJILBAB yang mas gendong kemarin?". Dengan bingung lalu si pendaki Jakarta ngomong,"Kami hanya berlima mas, nggak ada anggota kami yang berjilbab". Kemudian si pendaki Purwokerto menyahut dengan kaget,"Trus yang kulihat kemarin siapa dong???????!!"

Dua cerita diatas merupakan sekelumit contoh kisah-kisah mistis yang dialami para rekan-rekan seperjuangan kita para pendaki gunung. Dan saya sangat yakin bahwa masih banyak pengalaman yang aneh dan ganjil yang dialami para pendaki gunung di luar sana. Berdasarkan cerita-cerita misteri diatas mungkin itu sudah menjadi resiko kita para pendaki gunung yang sukanya berpetualang menjamah tempat-tempat yang angker dan "wingit". Dan mau nggak mau kita harus berhadapan dengan hal-hal yang semacam ini. Saya mempunyai beberapa tips yang mungkin berguna untuk temen-temen para pendaki di seluruh nusantara ketika sedang melakukan pendakian atau penjelajahan ke suatu tempat. Tips untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan saat melakukan pendakian :
1. Usahakan masalah perijinan tentang kegiatan yang akan kita laksanakan sudah beres sebelumnya, jadi kita tidak mengurus perijinan terlau mepet atau mendadak.
2. Berdoalah sebelum melakukan sebuah perjalanan.
3. Mintalah ijin dan restu orang tua. Mintalah orang tua kita senantiasa mendoakan kita agar selamat dan lancar dalam perjalanan.
4. Check lagi peralatan dan perbekalan yang kita butuhkan dalam perjalanan. Apakah ada yang kurang atau tidak.
5. Senantiasa mengingatkan taman kita dalam perjalanan jikalau teman kita tersebut berbuat hal-hal yang aneh dan mengawatirkan.
6. Kenali karakter masing-masing teman dalam satu kelompok. Ini berfungsi untuk mencegah dan meminimalisir misskomunikasi atau kesalahpahaman dalam sebuah kelompok.
7. Tanyakan kepada penduduk setempat apakah pantangan-pantangan yang dilarang ketika kita melakukan perjalanan ke sebuah tempat yang asing dan belum terjamah.
8. Jangan berpikiran yang aneh-aneh atau negatif thinking ketika dalam perjalanan
9. Jangan melamun selama perjalanan.
10.Selalu rekondisikan keadaan fisik dalam perjalanan.
11.Ketika melewati sebuah pohon besar atau area pemakaman usahakan ucapkan salam.
12.Jangan terlalu bersikap sombong dan menganggap sepele bahwa perjalanan yang kita lakukan sangatlah kecil dan ringan.
13.Senantiasa ingat kepada Yang Di Atas dalam melakukan sebuah perjalanan.
14.Jagalah kebersihan dan keanekaragaman hayati di sekeliling anda. Jangan melakukan hal-hal yang bersifat vandalisme atau perusakan.
15.Pilihlah tempat yang kondusif dan aman untuk dibuat basecamp atau mendirikan tenda.
16.Awasi sekeliling anda!!!!

Eh belom kelar loh ada satu cerita lagi yang merupakan pengalaman saya pribadi ketika sedang melakukan pendakian di Gunung Wilis. Singkat aja yaah!!Pada suatu pagi yang cerah di puncak Gunung Wilis saya dan beberapa teman saya sedang asyik-asyiknya menikmati pemandangan dan udara segar tiba-tiba dikagetkan oleh suara orang yang sedang Adzan. Anehnya suara itu berada kira-kira persis di sebelah puncak Gunung Wilis lainnya yang jaraknya lumayan jauh tetapi bisa dilihat dan dipantau dari puncak dimana kami berada. Bahkan ada beberapa dari teman saya yang langsung mengecheck apakah disana ada orang atau tidak. Ternyata setelah diperiksa tidak ada satupun orang disana. Suara adzan itu begitu terdengar keras sehngga kami sempat terheran-heran siapakah gerangan yang melantunkan suara adzan di puncak gunung setinggi ini. Setelah suara adzan itu hilang eh ada suara lagi yang muncul yang mengatakan,"Hai orang-orang yang beriman segera tunaikanlah shalat.................."(heheheh lupa nih terusannya gmn pokokny apada intinya suara tersebut memerintahkan kami untuk segera shalat 5 waktu. Mungkin itu pertanda bahwa kami telah meninggalkan shalat lima waktu dan itu juga merupakan peringatan kepada kami supaya tidak senantiasa meninggalkan shalat 5 waktu serta harus menunaikan kewajiban shalat 5 waktu dimanapun kami berada. Wallahu A'lam Bisshowab.

Semoga sedikit pengalaman dan hikmah yang saya alami serta tips-tips yang saya berikan tersebut dapat menjadi pelajaran yang berharga bagi para teman-temanku,rekan-rekanku dan sahabat-sahabatku para pendaki di seluruh nusantara.Amien.

Thursday, June 21, 2007

Antara Gunung dan Romantisme...

Mendaki gunung merupakan suatu aktifitas yang memang melelahkan. Namun dari aktifitas tersebut kita akan memperoleh banyak hal yang positif diantaranya adalah kedisiplinan, rasa solidaritas, rasa saling berbagi, jiwa yang pemberani, tabah untuk ditempa dan masih banyak hal-hal yang lainnya yang dapat kita peroleh dari aktifitas tersebut. Tak jarang aktifitas mendaki gunung dapat membentuk karakter, mental dan kepribadian seseorang. Seseorang yang pada mulanya sangat penakut, pada akhirnya dirinya akan berubah menjadi pemberani ketika menjalani aktifitas sebagai pendaki gunung. Dan masih banyak pelajaran dan hikmah-hikmah berharga lain yang dapat dipetik dari menjalani aktifitas yang sangat sarat akan tantangan tersebut. Saya yakin bahwa seseorang yang sangat menyukai kegiatan kepencintaalaman tidak akan rugi menjalani berbagai aktifitas di alam bebas seperti mendaki gunung (hiking), susur goa (caving), panjat tebing (rock climbing) dan sebagainya. Justru malah menambah manfaat yang sungguh sangat berguna bagi individu yang menjalaninya walaupun ditengarai bahwa sejumlah aktifitas tersebut mempunyai bahaya dan resiko tersendiri.

Dari berbagai pengalaman yang saya temukan, bahwa karakter dan kepribadian masing-masing individu atau seorang pendaki sangat tampak dan terlihat jelas ketika sedang mendaki gunung. Misalnya seorang yang memilki sifat yang egois akan lebih cenderung memimpin dan meninggalkan teman-temannya jauh di depan rombongan team serta banyak sekali watak dan tabiat seseorang yang terlihat jelas ketika mendaki gunung. Suatu saat ketika ada salah sseorang teman saya sedang berada di puncak gunung ia begitu terpesona oleh indahnya alam dan pemandangan di sebuah puncak gunung. Ia kemudian menorehkan tulisan pada secarik kertas kosong. dan ternyata apa yang di tulisnya itu? Ia menuliskan sebuah bait puisi dan kata-kata yang sangat puitis untuk mengungkapkan kekagumannya pada alam. Dari pengalaman ini dapat disimpulkan bahwa rasa romantisme dan berbagai perasaan lainnya akan muncul pada suatu saat ketika kita mendaki gunung. Dan seorang almarhum Soe Hoek Gie pun juga mengalami hal yang mungkin serupa. Ia banyak menulis puisi unutk mengungkapkan kekagumannya pada alam yang indah nan memesona. Seperti salah satu puisinya yang berjudul "Mandalawangi Pangrango" yang menggambarkan bahwa dirinya sangat mencintai alam dan keberanian hidup.

Mandalawangi Pangrango
Senja itu
Ketika matahari turun ke jurang-jurangmu
Aku datang kembali ke dalam ribaanmu
Dalam sepimu dan dalam dinginmu
Walau setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima dalam daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintaku dan cintamu adalah kebisuan semesta

Malam itu
Ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali dan berbicara padaku
Tentang kehampaan semua
Hidup adalah soal keberanian
Menghadapi tanda tanya tanpa kita mengerti
Tanpa kita menawar
Terimalah dan hadapilah
Dan diantara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua
Melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu, Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Memang sifat kita terkadang banyak yang berubah setelah kita mempunyai "jam terbang" tinggi dari aktifitas mendaki gunung. Setelah sekian lama menikmati kebesaran Ilahi lewat serangkaian petualangan tersebut kita lama-kelamaan akan terbentuk sifat yang penuh kedewasaan. Percaya atau tidak silahkan coba melakukan aktifitas tersebut dengan teman-teman atau sahabat anda

Tuesday, June 5, 2007

Kepalan XIX PLH SIKLUS ITS







KEGIATAN PASCA LANDAKS D XIX
PENCINTA LINGKUNGAN HIDUP SIKLUS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA


Eksotika Pantai Sanggar
Sejauh mata memandang hanya keindahan alam yang terpampang. Gugusan terumbu karang yang indah membentang, ukiran tebing-tebing karang cadas yang memesona, gelombang ombak yang dahsyat serta rerimbunan sejuk pohon tipe ekosistem pantai yang semuanya memang menyuguhkan eksotisme tersendiri.Asrinya kawasan ini tetap terjaga karena belum terjamah oleh banyak orang.Tak jarang setiap pengunjung yang ke pantai itu menjadi terpukau oleh suasana alami dan sejuta pesonanya. Pantai yang membentang luas dan berpasir putih ini sejujurnya dapat dikatakan sebagai surga alami yang terpendam.


Pantai Sanggar terletak di Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pantai ini berjarak sekitar kurang lebih 35 km dari pusat kota. Secara geografis pantai ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah selatan. Hal inilah yang menyebabkan ombak di Pantai Sanggar sangatlah besar. Ketinggian ombak ketika pasang bisa mencapai kurang lebih 4 s/d 5 meter. Maka diperlukan kewaspadaan ekstra bila ingin berkunjung kesana karena ombak tidak bisa diduga datangnya dan sewaktu-waktu bisa juga mengancam keselamatan pengunjung.

Di sebelah utara pantai ini berbatasan langsung dengan hutan lindung milik Perhutani. Secara umum vegetasi hutan tersebut sangatlah rapat, terdiri dari berbagai tipe flora yang beraneka-ragam.Hutan di kawasan tersebut berjenis heterogen yang secara umun terdiri dari pohon-pohon berakar gantung yang besar-besar. Namun patut disayangkan bahwa sekarang telah terjadi kerusakan hutan yang signifikan akibat adanya penebangan liar yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat setempat maupun dari perusahaan kayu ilegal yang tidak bertanggung jawab.

Di sebelah timur Pantai yang tak berpenghuni ini berbatasan dengan Pantai Ngelur.Untuk menuju ke pantai Ngelur di butuhkan waktu sekitar 15 menit dari Pantai Sanggar.Antara Pantai Ngelur dengan Pantai Sanggar dibatasi oleh tebing karang cadas yang menjulang tinggi. Pantai Ngelur ini juga merupakan pantai yang masih alami dan mempunyai pemandangan yang indah pula. Lebih ke arah barat lagi terdapat Pantai Ujung Setran yang konon katanya mempunyai legenda ”Pasetran Gondo Mayit” yang berarti tempat penampungan tulang belulang di sebuah gua dekat pantainya. Namun sekarang gua tersebut sudah runtuh dan cerita tentang keangkeran gua dan bukit ”Gondo Mayit”tersebut kini hanyalah tinggal kenangan.

Sebelah barat Pantai Sanggar masih terdapat pantai-pantai yang masih perawan dan jarang dikunjungi antara lain pantai Watu gebang, Pantai Ujung Pakis, pantai Ujung Watu Gladhak, dll. Namun untuk akses menuju kesana sangatlah sulit dan beresiko karena jalur/vegetasi di sana masih sangat rapat dan tidak begitu jelas jalan setapaknya. Secara keseluruhan kawasan Pantai Sanggar memang tak kalah menarik dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di Kabupaten Tulungagung. Pantai ini memang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan pariwisata. Namun pengembangannya menemui banyak kendala hingga sekarang. Untuk mencapai pantai ini ditempuh melalui perjalanan darat lewat dusun terdekat yaitu Dusun Ngelo, dapat ditempuh kurang lebih sekitar 2 jam (30 menit melewati hutan dan 1,5 jam menyusuri sungainya). Mungkin jalur ini tak terlalu beresiko karena jalan setapak yang ada sudah cukup jelas arahnya. Setelah itu tinggal mengikuti alur sungai yang berkelok-kelok menuju ke Pantai.

Namun dibalik keindahan Pantai Sanggar tersimpan sejuta misteri yang belum terkuak, diantaranya banyak cerita mistis-mistis yang merebak di tengah masyarakat mengenai Pantai Sanggar. Pantangan yang harus dipatuhi pengunjung ketika berada di Pantai Sanggar yaitu dilarang membuang kulit jeruk dan pisang ke air laut, berteriak-teriak, bertepuk-tangan serta memakai wewangian yang terlalu merebak. Hal ini mungkin merupakan suatu tanda jika kita berada di alam bebas sebaiknya berhati – hati, dan mengetahui adat – istiadat daerah setempat.

Di pantai ini juga terdapat gua sarang burung walet yang dulu banyak dieksploitasi masyarakat. Tetapi sekarang masyarakat sudah mulai jarang kesana karena banyak kecelakaan yang menimpa para pencari sarang burung walet sebab letak gua tersebut sangat curam dan berada langsung di tengah-tengah tebing. Untuk menuju ke gua ini cukup sulit karena harus melewati tebing-tebing yang curam dan terjal. Dalam mencari sarang burung walet pada umumnya masyarakat menggunakan cara tradisional yaitu dengan merakit sejumlah bambu-bambu yang di gunakan sebagai pijakan pada tebing-tebing. Cara ini relatif beresiko karena akan membahayakan keselamatan masyarakat itu sendiri.

Untuk base camp tempat menginap, ada dua lokasi yang dapat dipilih para pengunjung dengan menyesuaikan keadaan pasang surut air laut. Jika waktu berkunjung mendekati pertengahan bulan (tanggal 15) maka lokasi yang cocok untuk base camp adalah di bukit sebelah timur. Namun jika sebaliknya maka dapat menginap di pesisir sebelah barat Pantai Sanggar. Di tempat tersebut ada semacam pohon bakau untuk tempat berteduh dan berlindung. Demikianlah sepenggal kisah dari perjalanan yang telah dilakukan oleh Pencinta Lingkungan Hidup Siklus ITS. Tidak ada suatu hal yang lebih bermakna selain memperkenalkan pantai nan indah dan menawan ini kepada khalayak umum. Mudah – mudahan harapan masyarakat Dusun Ngelo atas pengembangan Pantai Sanggar menjadi kawasan pariwisata dapat terealisasi.


Pantai Sanggar dan Masyarakat Dusun Ngelo



Analisa yang kami lakukan berkisar tentang hubungan masyarakat di Dusun Ngelo, Kecamatan Tanggunggunung, dengan Pantai Sanggar yang akan kami tuju, beserta keadaan hutan di sekitarnya. Secara khusus hal yang kami analisa dari masyarakat adalah: sejarah yang berhubungan dengan Pantai Sanggar, latar belakang masyarakat, kebudayaan, manfaat Pantai Sanggar, peran serta masyarakat terhadap kelestarian Pantai Sanggar, dan keadaan hutan di sekitarnya.

Rupanya di Pantai Sanggar dan sekitarnya cukup banyak cerita yang beredar. Menurut penduduk banyak hal-hal gaib tentang Pantai Sanggar dan daerah di sekitarnya. Misalnya cerita tentang munculnya raksasa “buto ijo”, lokasi Pantai Sanggar sebagai tempat pertempuran dua orang pendekar , munculnya hantu seorang putri cantik, bahkan adanya tempat pesugihan tak jauh dari sana. Mengenai sejarah Pantai Sanggar sendiri, konon hutan di sekitarnya dulu merupakan tempat penguburan para romusha, budak penjajahan Jepang yang mati. Selain itu ada pula yang berpendapat nama Sanggar berasal dari kata pesanggrahan yang berarti tempat singgah karena zaman dahulu digunakan sebagai tempat singgah oleh para pengembara.

Pendidikan masyarakat sendiri hanya sampai SMP, saat ini sudah ada yang sampai SMA setelah itu mereka langsung bekerja baik sebagai petani ataupun nelayan. Alasan yang mereka kemukakan mengenai tidak dilanjutkannya pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah masalah biaya. Ada pula beberapa wanita dari desa ini yang menjadi TKW di Malaysia atau Hongkong. Hubungan masyarakat dengan dunia luar salah satunya pada pemasaran hasil bumi mereka, itupun melalui penyalur yang datang ke desa. Selain itu, banyak juga penduduk desa yang merupakan pendatang dari desa-desa di sekitarnya.

Kehidupan masyarakat di sana benar-benar menunjukkan suasana kekeluargaan yang erat. Mengenai kebudayaan setempat, penduduk yang rata-rata beragama Islam ini memiliki kebiasaan melakukan kenduri atau yang biasa disebut kenduren, tak jauh beda dengan kebudayaan masyarakat Islam di Jawa lainnya. Tapi ada pula penduduk yang mengatakan tentang adanya kebiasaan nglarung/labuh laut atau melarungkan sesaji di laut.

Kepala Desa Jengglung Hardjo sendiri, Sumari, berharap agar kawasan hutan di sekitarnya tetap dijaga kelestariannya serta dimanfaatkan untuk pariwasata. Objek pariwisata yang diutamakan adalah Pantai Sanggar dan hutan serta gunung sebagai akses masuknya yang masih alami serta menjadi ciri khas tersendiri. Selama ini Pantai Sanggar belum dikenal oleh masyarakat luas, padahal keindahannya tak kalah dari pantai-pantai wisata lainnya, begitu menurut Bapak yang diiyakan oleh beberapa warga masyarakat Dusun Ngelo.

Begitulah wawancara kami dengan penduduk Dusun Ngelo dalam Analisa Sosial Masyarakat mengenai hubungan penduduk dengan lingkungan sekitarnya dalam hal ini pantai dan hutan, yang akan kami tuju dan lalui dalam kegiatan penjelajahan alam kami. Saat itu kami sudah tak sabar ingin segera melihat sendiri keindahan Pantai Sanggar yang baru Kami dengar dari penduduk tersebut. Semoga harapan warga mengenai keadaan yang lebih baik mengenai lingkungannya akan tercapai dan ada usaha untuk mewujudkannya.

Analisa Vegetasi Pantai Sanggar



Analisa vegetasi merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam KEPALAN (Kegiatan Pasca Landaks) D XIX di Pantai Sanggar, Dusun Ngelo, Tulungagung. Analisa vegetasi ini dilakukan untuk mengetahui jenis – jenis tanaman apa saja yang ada di sekitar Pantai Sanggar. Pada analisa vegetasi kali ini kami menggunakan metode kuadran dikarenakan metode yang paling mudah dan akurat berkaitan dengan jenis medan yang dicapai. Lagi pula hutan yang di kunjungi belum diketahui keadaan vegetasinya.

Luas daerah yang di Analisa sekitar dua karvak, yaitu 2 km2 , setiap karvak luasnya 1 km2 dan untuk kevaliditasan data, sample yang di ambil minimal 10%, yakni kalau dihitung dalam plot sebanyak 20 buah plot dengan masing-masing plot seluas 100m2. Dalam satu plot pengamatan dibagi menjadi empat bagian atau kuadran. Vegetasi yang diamati dari tiap kuadran adalah pohon atau tiang yang terdekat dengan titik pusat. Parameter yang diamati adalah jarak antar pohon yang terdekat dengan titik pusat, diameter batang, keliling, dan luas bidang pohon.

Alat-alat yang dipakai dalam anveg kali ini adalah sebagai berikut :
1. Tali rafia 100mX100m 3 buah
2. Herbarium 3 buah
3. Alkohol 1 botol
4. kertas koran
5. kertas HVS

Dari data yang didapat terlihat bahwa kerapatan dari kawasan hutan dan pantai di sekitar pantai masih rapat, dan juga dapat terlihat grafik penyebaran spesies tanaman. Dimulai dari daerah hutan tanaman di dominasi oleh golongan pohon kayu buta, wesen dan ketapang. Sedangkan daerah yang mendekati pantai tanaman masih hampir didominasi oleh tanaman diatas tapi sudah mulai adanya tanaman pandan. Di daerah pesisir pantai tanamannya didominasi oleh pandan dan pohon waru. Untuk wilayah terakhir yang memasuki wilayah rawa-rawa tanaman sudah mulai adanya jenis tanaman bakau dan juga masih adanya pohon waru.. Secara keseluruhan pohon waru atau Hibiscus Tiliacetus, memiliki kerapatan yang paling tinggi yaitu 21.7%, kayu wesen atau Dadonae Viscosa menempati urutan kedua dengan prosentase kerapatan 19.7%, posisi ketiga ada tanjang atau Brugurera Gymnortyca dengan prosentasi kerapatan 15.66%, Pandacus Tectorikus menyusul dengan prosentasi kerapatan 15.14%, menyusul berikutnya ketapang atau Terminalia Catappa 10.27%.

Vegetasi di kawasan Pantai Sanggar memang cukup beragam, melalui analisa vegetasi ini diharapkan keanekaragaman tersebut dapat terjaga dan dapat menunjang potensi wisata dari kawasan Pantai Sanggar. Harapan kedepan mudah-mudahan kenenekragaman hayati hutan Pantai Sanggar tetap terjaga dari perbuatan ilegal loging maupun vandalisme agar kawasan tersebut masih tetap alami seperti sedia kala.


Artikel ini spesial kami persembahkan untuk masyarakat Desa Ngelo, Bpk. Bero selaku Bayan DusunNgelo, Bpk. Samiran selaku Kepala Dusun Ngelo, Kepala Desa Jengglungharjo atas nama Bpk Sumari serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membantu penyusunan artikel ini. Terakhir semoga harapan masyarakat desa Ngelo atas pengembangan kawasan Pantai Sanggar menjadi objek pariwisata dapat terwujud.



Pengirim :


Pencinta Lingkungan Hidup SIKLUS ITS
Sekretariat PLH SIKLUS ITS


Ruang L-100 Kantin Pusat ITS
Sukolilo, Surabaya


Telp. 0315597783


Friday, May 25, 2007

Pantai Sanggar yang eksotik

Pantai Sanggar Yang Indah

Pantai Sanggar merupakan salah satu dari sekian pantai yang ada di kota Tulungagung.Pantai ini memiliki ciri khas eksotisme tersendiri karena dapat dibilang pantai ini masih alami dan mempunyai pemandangan yang menawan.Terletak di kawasan Samudera Hindia yang menyebabkan pantai yang berpasir putih ini memiliki gelombang ombak yang sangat besar.Namun keberadaannya kini belum banyak diketahui oleh banyak orang.Akses kesanapun sangat sulit karena harus menjelajahi lebatnya hutan belantara dan menyusuri sungai yang berkelok-kelok
Pantai berpasir putih ini terletak di kawasan Tanggung Gunung,Tulungagung,Jawa Timur.Untuk menuju ke pantainya ada tiga jalur yang bisa ditempuh sesuai waktu dan kebutuhan.Apabila anda merupakan pengunjung dari luar kota anda harus melewati jalur jalan raya Campurdarat-Pantai Popoh.Setelah melewati pertigaan Campur Darat langsung menuju daerah Kecamatan Tanggung Gunung yang dapat ditempuh kurang lebih 15 menit dari pertigaan tersebut.Jalan menuju Tanggung Gunung merupakan jalan perbukitan yang berkelok-kelok.Pemandangan Indah dari atas bukit sudah terpampang di daerah ini.Apabila anda punya sedikit waktu senggang sebelum menuju Pantai Sanggar singgahlah sejenak di Pantai Brumbun yang merupakan Lokasi Wisata Pantai yang juga indah.
Untuk menuju kawasan Desa Ngelo,Kecamatan Tanggung Gunung yang merupakan daerah terdekat dengan Pantai Sanggar diperlukan waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan dari kota Tulungagung.Desa Ngelo merupakan desa terpencil di kawasan Tanggung Gunung yang berpenduduk sekitar 400 kepala keluarga.Penduduk di sana terbilang sangat ramah-ramah,apalagi jika ada pendatang dari luar kota yang ingin menjelajah ke Pantai sanggar mungkin akan di sambut dengan baik oleh para warga di sana.Untuk perijinan jika ingin menjelajahi Pantai Sanggar dapat langsung menemui Bapak Kepala Desa Ngelo yang bertempat tinggal di Desa jengglung harjo.Atau setelah sampai di Desa Ngelo dapat menemui bapak kepala Dusun dan Bapak Bayan Desa Ngelo atas nama Bapak Bero.

Friday, March 16, 2007

Mendaki gunung itu penuh kenikmatan


Banyak orang masih bertanya-tanya sampai sekarang,” Apa sih enaknya naik gunung?” Badan capai, dingin, lapar, dan bisa mati juga. Seperti orang kurang kerjaan saja. Tapi, sebenarnya kalau kita tahu trik-trik dalam pendakian gunung. Kegiatan ini ternyata bisa juga dinikmati dan aman-aman saja selama kita tahu batas kemampuan diri sendiri. Pertama kali yang harus di ketahui dalam perjalanan pendakian gunung adalah bagaimana teknik berjalan. Tentu agak aneh juga kedengarannya. Setiap orang yang punya kaki dan tidak lumpuh pasti bisa berjalan, terus apalagi yang harus dipelajari?
Keseimbangan. Inilah jawaban mengapa kita wajib belajar lagi tentang teknik berjalan di gunung. Di sana, cara berjalan kita tak sama seperti saat kita berjalan di jalan-jalan perkotaan. Di gunung kita harus membawa banyak beban di punggung kita. Kemudian ditambah faktor medan perjalanan yang kadang harus mendaki punggungan-punggungan gunung yang curam, atau melintasi lembah panjang tak bertepi, bahkan kadang-kadang menuruni ceruk-ceruk dalam yang teramat kelam pada akhirnya. Dengan situasi medan seperti itu ditambah dengan beban berat di punggung, maka faktor keseimbangan tubuh adalah mutlak untuk dipelajari.Maka itu diperlukan harmoni untuk mencapainya.
Aturan napas dan gerak langkah haruslah seirama satu sama lainnya. Seperti juga dalam sebuah orkes simfoni, keterpaduan antara pengaturan permainan napas yang disingkronkan dengan gerak langkah yang tidak kaku menjadi sebuah harmonisasi nada tersendiri. Dan jadikan gerak melangkah dalam perjalanan itu sebuah seni tersendiri. Memang benar ada beberapa prinsip dalam berjalan yang harus dituruti. Seperti melangkahlah dengan langkah-langkah kecil saja. Sebab langkah yang terlalu lebar membuat beban yang dibawa menjadi hanya bertumpu pada satu kaki saja, sehingga membuat keseimbangan kaki menjadi gampang goyah. Selain itu keuntungan lain yang didapat dengan melangkah kecil-kecil adalah membuat napas lebih mudah diatur. Hal ini berdampak langsung pada sistem penghematan tenaga yang terbuang. Memang efek samping yang paling kentara dari berjalan dengan langkah kecil ini adalah melambatnya irama jalan. Tapi itu lebih baik adanya daripada berjalan cepat-cepat tapi banyak istirahat yang dibutuhkan. Sedangkan parameter yang dapat dijadikan pegangan untuk mengetahui sampai batas seberapa kita melebihi irama jalan adalah saat kita mulai merasa sulit berbicara dengan rekan seperjalanan. Ini biasanya disebabkan karena irama napas yang mulai tidak teratur dan hal tersebut menjadi tanda bahwa berarti kita berjalan terlalu cepat.
Teknik Istirahat buat seorang pehobi mendaki gunung berpengalaman, berjalan terus-menerus selama dua sampai tiga jam tanpa istirahat bukanlah berat. Tingginya jam jalan dan latihan yang terus-menerus membuat stamina dan kekuatan seperti itu bisa diperoleh. Buat ukuran kita, para awam dapat berjalan satu jam terus-menerus dengan diselingi istirahat selama sepuluh menit adalah wajar.Saat istirahat juga banyak faktor yang harus diperhatikan. Seperti, duduklah dengan kaki menyelonjor lurus ke depan. Karena hal ini dapat melancarkan kembali aliran darah yang sebelumnya hanya terpusat ke kaki. Usahakan cari tempat yang tidak terlalu berangin, karena angin dapat mengerutkan otot yang sedang beristirahat tersebut.
Minum air yang berenergi dan bukalah sedikit makanan ringan yang kita bawa, untuk mempercepat proses recovery pada tubuh.Pendapat yang mengira bahwa meneguk minuman keras di gunung itu baik adalah salah adanya. Memang kehangatan bisa kita dapat dari minuman tersebut tapi pembuluh darah dalam kulit menjadi mengembang dan memberi kesempatan udara dingin masuk ke dalam tubuh. Kehangatan sesaat yang kita terima tidak seimbang dengan akibat setelahnya, yaitu kedinginan dalam jangka waktu lama. Lagipula tak baik bila meminum minuman keras bila sedang dalam berjalan di gunung, selain bisa mengakibatkan mabuk yang bisa berdampak bahaya untuk si pendaki sendiri. Atur waktu istirahat, jangan terlalu lama juga. Selain sayang pada otot-otot kaki yang sudah memanas dan kencang menjadi mengendur karena kelamaan istirahat. Tapi, bila dirasakan Anda memerlukan istirahat lebih lama dari biasanya itu pertanda Anda berjalan terlalu cepat. Dan bila tiba-tiba tiap setengah jam atau kurang Anda merasa membutuhkan istirahat itu berarti pertanda tubuh kita sudah terlalu lemah dan lelah. Masalah kelelahan ini haruslah dipertimbangkan masak-masak. Bila hal ini terjadi tak jauh dari puncak tempat tujuan mungkin kita bisa memaksakan untuk mencapainya. Tapi, bila terjadi di tengah perjalanan dan puncak tempat tujuan kita masih terasa jauh dari depan mata lebih disarankan mengambil istirahat panjang, kalau perlu dirikan tenda untuk beristirahat.
Memilih lokasi istirahat juga harus memperhatikan banyak hal. Pilihlah lokasi istirahat yang memiliki pemandangan indah, karena paling tidak secara psikologis menikmati pemandangan dapat mengurangi perasaan lelah yang timbul selama dalam perjalanan. Makan dan minum secukupnya, kalau perlu dimasak dahulu agar hangat dan segar. Baik juga kalau kita memakan sedikit garam untuk menghindari keram. Medan Selanjutnya yang perlu diperhatikan saat berjalan di gunung adalah memperhatikan betul medan yang akan kita tempuh. Medan yang berumput dan terjal kadang membahayakan, apalagi saat basah karena hujan atau embun pada pagi hari. Bila kita tak berhati-hati melewatinya, tergelincirlah akibatnya. Apalagi bila kita memakai sepatu yang tidak mempunyai sol ber-‘kembang’ yang layak. Sama juga seperti pada medan yang berlumpur dan becek, cenderung licin dan berbahaya.
Di daerah yang penuh kerikil dan batu-batu tajam disarankan berhati-hati dan tidak bertindak ceroboh. Tidak berbeda juga di saat kita menemui daerah dengan batu-batu besar seperti saat di sungai. Kalau bisa melompat dari satu batu ke batu lainnya lebih disarankan. Tapi ini memerlukan kecepatan gerak dan ketepatan dalam melangkah, karena kadang batu tempat kita berpijak sudah bergulir saat kita akan pindah ke batu yang lain. Faktor kelelahan dan pengalaman juga bisa menjadi acuan bila ingin meloncat-loncat seperti ini. Bila kita sudah terlalu lelah cara yang paling aman adalah dengan menaiki satu per satu batu-batu tersebut dan memeriksa dahulu batu-batu yang akan dipijak agar tidak bergulir nantinya. Lain lagi bila menemui daerah dengan karakter berpasir. Berjalan mendaki di daerah seperti ini lebih sukar daripada berjalan di atas tanah keras. Setiap kali dua kali melangkah ke atas tanah akan melorot ke bawah sebanyak satu langkah. Kadang-kadang perlulah menyepakkan kaki agar tanah memadat dan tidak melorot lagi.
Bila kita menjadi orang kedua kita bisa mempergunakan jalur yang pernah dilalui orang pertama, hal ini bisa menghemat tenaga karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih padat dan keras.Juga jangan cepat percaya pada pepohonan kecil-kecil yang berada di pinggir-pinggir tebing. Seringkali pohon tersebut tak cukup kuat untuk menahan tubuh kita, sehingga gampang tercabut saat kita memakainya untuk menahan bobot badan. Pakailah pohon-pohon tersebut hanya sebagai keseimbangan saja.Jangan terburu-buru mengambil keputusan memotong lintasan yang sudah ada. Memang kadang lintasan tersebut terasa jauh bila kita melewatinya. Tapi percayalah, hal tersebut biasanya dikarenakan faktor mengikuti bentukan alam yang ada di daerah tersebut.
Memang itu adanya jalur yang terbaik. Juga biasanya jalur-jalur memotong itu lebih sulit adanya, lebih baik jalan sedikit melingkar tapi dapat menghemat tenaga daripada mengikuti lintasan memotong tapi terkuras tenaga. Jadi, patut diulang lagi. Ucapan-ucapan yang mengatakan bahwa naik gunung itu susah adalah bohong belaka. Ternyata kita bisa menikmatinya, dan bahaya-bahaya yang timbul di sana sebenarnya bisa diminimalkan dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang kegiatan tersebut. Dan dengan menjadikan sebuah perjalanan menjadi sebuah seni adalah cara tersendiri dalam menikmati ciptaan-Nya.

Saturday, March 10, 2007

Mendaki gunung harus penuh dengan persiapan


BANYAK remaja sering mengisi waktu liburan dengan naik gunung. Namun, karena ketidak-tahuan, kegiatan fisik berat itu sering tidak disiapkan dengan baik.Padahal, mendaki gunung ditentukan oleh faktor ekstern dan intern, dan kebugaran fisik mutlak diperlukan.

Pendaki gunung legendaris asal Inggris, Sir George Leigh Mallory, kerap menjawab pendek pertanyaan mengapa ia begitu tergila-gila naik gunung. *Because it is there, *ujarnya. Anggota-anggota Mapala Universitas Indonesia-kelompok pencinta alam tertua (bersama Wanadri Bandung) di Indonesia-contohnya. Mereka punya alasan lebih panjang dari Mallory Dalam halaman awal buku pegangan petualangan yang dimiliki seluruh anggotanya tertulis, Nasionalisme tidak dapat tumbuh dari slogan atau indoktrinasi. Cinta tanah air hanya tumbuh dari melihat langsung alam dan masyarakatnya. Yang jelas, tidak seorang petualang alam-komunitas di Indonesia lebih senang menggunakan istilah pencinta alam-melakukan kegiatan itu dengan alasan untuk gagah-gagahanKarena bukan untuk gagah-gagahan, maka sebaiknya tidak ada Jawaban itu menggambarkan betapa luas pengalamannya mendaki gunung dan bertualang

Selain jawaban itu, masih banyak alasan mengapa seseorang mendaki gunung atau menggeluti kegiatan petualangan lainnya Untuk itulah kami naik gunung istilah modal nekad dalam mendaki gunung. Bagaimanapun, gunung dengan rimba liarnya, tebing terjal, udara dingin,kencangnya angin yang membuat tulang ngilu, malam yang gelap dan kabut yang pekat bukanlah habitat manusia modern. Bahaya yang dikandung alam itu akan menjadi semakin besar bila pendaki gunung tidak membekali diri dengan peralatan, kekuatan fisik, pengetahuan tentang alam, dan navigasi yang baik. Tanpa persiapan yang baik, naik gunung tidak bermakna apa-apa.

Secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya pendakian gunung. Pertama, faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri pendaki. Cuaca, kondisi alam, gas beracun yang dikandung gunung dan sebagainya yang merupakan sifat dan bagian alam. Karena itu, bahaya yang mungkin timbul seperti angin badai, pohon tumbang, letusan gunung atau meruapnya gas beracun dikategorikan sebagai bahaya objektif (objective danger).

Seringkali faktor itu berubah dengan cepat di luar dugaan manusia. Tidak ada seorang pendaki pun yang dapat mengatur bahaya objektif itu. Namun dia dapat menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan itu. Diri pendaki, segala persiapan, dan kemampuannya itulah yang menjadi faktor intern, faktor kedua yang berpengaruh pada sukses atau gagalnya mendaki gunung. Bila pendaki tidak mempersiapkan pendakian, maka dia hanya memperbesar bahaya subyektif. Misalnya, bahaya kedinginan karena pendaki tidak membawa jaket tebal atau tenda untuk melawan dinginnya udara dan kencangnya angin.

Tidak bisa ditawar, mendaki gunung adalah kegiatan fisik berat. Karena itu, kebugaran fisik adalah hal mutlak. Untuk berjalan dan menarik badan dari rintangan dahan atau batu, otot tungkai dan tangan harus kuat. Untuk menahan beban ransel, otot bahu harus kuat. Daya tahan (endurance) amat diperlukan karena dibutuhkan perjalanan berjam-jam hingga hitungan hari untuk bisa tiba di puncak. Bila tidak biasa berolahraga, calon pendaki sebaiknya melakukan jogging dua atau tiga kali seminggu, dilakukan dua hingga tiga minggu sebelum pendakian. Mulailah jogging tanpa memaksa diri, misalnya cukup 30 menit dengan lari-lari santai. Tingkatkan waktu dan kecepatan jogging secara bertahap pada kesempatan berikutnya. Bila kegiatan itu terasa membosankan, dapat diselingi dengan berenang. Dua olahraga itu sangat bermanfaat meningkatkan endurance dan kapasitas maksimum paru-paru menyedot oksigen (Volume O2 maximum/VO2 max). Latihan push up, sit up, pull up sebaiknya juga dilakukan untuk memperkuat otot-otot. Saking semangatnya, pendaki muda kerap kali ingin segera mencapai puncak,apalagi bila kegiatan itu dilakukan berkelompok. Persaingan untuk berjalan paling cepat, paling depan, dan menjadi orang pertama memijak puncak,sebaiknya ditinggalkan. Mendaki gunung yang baik justru melangkah perlahan dalam langkah-langkah kecil dan dalam irama tetap. Dengan berjalan seperti itu , pendaki dapat mengatur napas, dan menggunakan tenaga seefisien mungkin.

Bagaimanapun mendaki merupakan pekerjaan melelahkan. Selain itu, keindahan alam dan kebersamaan dalam rombongan, sering menggoda pendaki untuk banyak berhenti dan beristirahat di tengah jalan. Bila dituruti terus, bukan tidak mungkin pendakian malah gagal mencapai puncak. Karena itu, cobalah membuat target pendakian. Misalnya, harus berjalan nonstop selama satu jam, lalu istirahat 10 menit, kembali mendaki selama satu jam dan seterusnya. Lakukan hal ini hingga mencapai puncak atau hari telah sore untuk berkemah.

Pada medan perjalanan yang landai, target waktu seperti itu dapat diganti dengan target tempat. Caranya, tentukanlah titik-titik target di peta sebagai titik beristirahat. Buatlah jadwal rencana kegiatan sehingga waktu yang tersedia digunakan seefektif mungkin dalam bergiat di alam. Jadwal itu memungkinkan pendaki menghitung berapa banyak makanan, pakaian, peralatan harus dibawa, dan dana yang harus disiapkan. Jadwal itu antara lain mencakup keberangkatan, jadwal dan rute pendakian, kapan tiba di puncak, jadwal dan rute pulang, dan seterusnya. Jadwal pendakian perhari dapat lebih dirinci dengan berapa jam jatah pendakian, pukul berapa dimulai dan kapan berhenti serta seterusnya.

Untuk menghindari beban bawaan terlalu berat, hindari membawa barang-barang yang tidak perlu. Misalnya, cukup membawa baju dan celana tiga atau empat stel meski pendakian memerlukan waktu cukup lama. Satu stel pakaian dikenakan saat berangkat dari rumah hingga kaki gunung dan saat pulang. Satu stel sebagai baju lapangan saat mendaki. Satu stel yang lain sebagai baju kering yang digunakan saat berkemah. Rain coat dan payung dapat dicoret dari barang bawaan bila telah membawa poncho. Bila telah membawa lilin, cukup membawa batu batere seperlunya untuk menyalakan senter dalam keadaan darurat. Piring dapat ditinggal di rumah karena wadah makanan dapat menggunakan rantang memasak atau cangkir. Bila barang perlengkapan telah terkumpul, masukkan semua ke dalam ransel. Jangan biarkan ada sejumlah barang seperti cangkir atau sandal diikat di lua ransel. Selain tidak sedap dipandang, risiko hilang selama pendakian, amat besar.

Meski demikian, ada beberapa barang yang ditolerir bila ditaruh di luar ransel dan diikat dengan tali webbing ransel. Misalnya, matras karet dan tiang tenda. Namun, yakinkan, semua telah diikat dengan kencang. Menaruh barang di dalam ransel amat berbeda dengan cara memasukkan buku-buku pelajaran dalam daypack (ransel kecil yang biasa digunakan ke sekolah). Buku pelajaran, baju praktikum, kalkulator dapat kita cemplungkan begitu saja ke dalam daypack. Sebaliknya, barang-barang pendakian harus dimasukkan dalam ransel dengan aturan tertentu sehingga mengurangi rasa sakit saat memanggul dan menghindari ruang kosong dalam ransel. Prinsip pengepakan barang dalam ransel.

1. Letakkan barang ringan di bagian bawah dan barang berat di bagian atas
2. Barang-barang yang diperlukan paling akhir (misalnya peralatan kemping dan tidur), ditaruh di bagian bawah dan barang yang sering dikeluar-masukkan(seperti jaket, jas hujan, botol air) di bagian atas.
3. Jangan biarkan ada ruang kosong dalam ransel. Contoh, manfaatkan bagian dalam panci sebagai tempat menyimpan beras.

Untuk itu, langkah pertama mengepak perlengkapan pendakian adalah mengelompokkan barang menurut jenis, seperti:
a. pakaian dan kantung tidur,
b. alat memasak,
c. tenda,
d. makanan.

Bungkus kelompok-kelompok barang itu dalam kantong-kantong plastik agar mudah dicari. Sebagian besar pendaki menganggap, mengepak barang merupakan seni tersendiri dan kerap mengasyikkan. Selamat Mendaki!!!

slideshow

Fotoku

Fotoku
lagi ikut lomba birdwatching

Islamic Web Category

Powered By Blogger