Minggu,18 Oktober 2009
Minggu pagi yang cerah aku sengaja bangun pagi-pagi untuk pergi ke sekretariat Arismaduta. Kebetulan aku hari itu udah janjian ama adik-adik P.A Arismaduta untuk acara seleksi delegasi Lomba Semarang Bird Race dan Bird Story Telling 2009. Kegiatan seleksinya melalui berbagai tahapan yang harus di ikuti oleh peserta yaitu terdiri dari tes Pengamatan dan Identifikasi di Lapangan, Tes Tulis dan Tes Wawancara. Jumlah peserta yang ikut seleksi ini berjumlah 4 orang namun 1 peserta akhirnya dianggap gugur karena tidak diizinkan oleh Orang tua. Karena syarat mutlak keikutsertaan lomba adalah adanya izin dari orang tua. Akhirnya tersaringlah 3 orang peserta yang mengikuti seleksi delegasi SBR 2009 mereka adalah : TriMul, Safak dan Wira.
Untuk Tes Pengamatan dan Identifikasi di lapangan aku memutuskan untuk mengenalkan jenis-jenis burung terlebih dahulu di lokasi Pendopo dan Pasar Burung Beji Tulungagung. Setelah itu aku dan adik-adik berembug untuk memutuskan dimana lokasi yang cocok untuk spot pengamatan di Tulungagung. Ada berbagai opsi yang kutawarkan kepada mereka diantaranya di Waduk Wonorejo dan Srabah, Tanggunggunung, Campurdarat atau di Pantai Selatan (Pantai Klathak) Akhirnya aku dan adik-adik memilih lokasi terakhir yaitu spot pengamatan di sepanjang Pantai Klathak, Besole Tulungagung. Di spot pengamatan ini kita bisa melihat jenis-jenis raptor maupun burung-burung pantai. Aku sebelumnya pernah dua kali mengunjungi Pantai Klathak. Di sana terdapat sebuah perkampungan terisolir yang begitu asri dan ramah penduduknya. Pemandangan pantainya begitu alami dan tak kalah indah di bandingkan pantai-pantai yang lain yang ada di Tulungagung.
Namun untuk pertama kali aku mengunjungi pendopo Tulungagung karena disana terdapat sangkar penangkaran yang berisi berbagai jenis burung. Untuk tahap awal aku sengaja mengenalkan terlebih dahulu jenis-jenis burung yang dapat diamati lebih dekat di dalam sangkar.Aku mengajarkan kepada mereka bahwa nanti pada waktu pengamatan di alam bebas jarak burung yang kita amati tidak dapat sedekat pada waktu itu, bahkan burung-burung yang kita amati dapat terusik ketika didekati. memang pada hari minggu pagi suasana pendopo sangat ramai karena aktifitas masyarakat yang jogging.
Beberapa spesies burung yang kami amati di Pendopo Alun - Alun Tulungagung antara lain :
- Gelatik Jawa (Padda orizyvora)
- Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis)
- Merak hijau (Pavo Muticus)
- Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
- Kakaktua Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea)
- Perkutut Jawa (Geopelia striata)
- Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis)
- 2 spesies Elang yang belum bisa aku identifikasi waktu itu (sepertinya spesies Elang Jawa dan Elang Ular Bido)
- Kakatua Putih
- Dederuk Jawa
- Cucak Kuning
- Merbah Cerukcuk
- Delimukan Zamrud
- Merpati Mahkota
- Bambangan coklat
- Nuri Bayan
- Julang Mas
- Jalak Suren
- Jalak Putih
- Cucak Rawa
- dan berbagai burung lain yang belum sempat tercatat
Kali ini aku sengaja mengarahkan adik-adik untuk ke pasar Burung Beji, supaya bisa mencerna dan memahami bagaimana pentingnya konservasi burung. Mereka disitu akan melihat tentang jenis-jenis burung yang biasa diperdagangkan baik burung yang dilindungi ataupun tidak dilindungi. Dan tentunya memberi pengetahuan bagi mereka bahwa burung-burung sekarang bisa terancam punah akibat adanya perburuan dan perdagangan burung secara terus menerus. Jenis burung yang kami amati di Pasar Burung Beji antara lain :
- bondol peking
- bondol jawa
- cucak kutilang
- merbah cerukcuk
- cucak ijo
- bentet kelabu
- branjangan jawa
- tekukur biasa
- dederuk jawa
- cucak rawa
- serindit jawa
- perkutut jawa
- murai batu
- bentet kelabu
- meninting kecil
- meninting besar
- love bird (gak tahu apa nama indonesia dan latinnya..hehe)
- manyar tempua
- manyar emas
- tiong emas
- dan berbagai burung lain yang belum sempat kami catat
- Bondol Jawa
- Bondol Peking
- Layang-Layang Api
- Walet Linchi
- Tekukur Biasa
- Blekok sawah
- Prenjak Padi
- Prenjak Kuning
- Prenjak Coklat
- Cabai Jawa
- Elang Hitam
- Alap-Alap Cina
- Elang Ular Bido
- Cucak Kutilang
- Madu Sriganti
- Tekukur Biasa
- Trinil Pantai
- Blekok Sawah
- Cucak Kutilang
- Merbah Cerukcuk
- Raja Udang Biru
- Cekakak Sungai