Beranda

Wednesday, March 19, 2008

Menyambut peringatan hari air sedunia


Seperti biasanya tiap tanggal 22 Maret seluruh negara-negara di dunia memperingati hari air sedunia atau World Day of Water. Sekadar referensi, Hari Air Sedunia dicanangkan melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan diperingati setiap tahunnya 22 Maret. Hari Air Dunia ini diusulkan secara formal padapertemuan United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1922. Dan pada tahun 2008 ini adalah peringatan yang ke XVI dengan tema "Sanitasi Lestarikan Air dan Lingkungan".

Mengingat betapa pentingnya manfaat air bagi kehidupan manusia maupun kehidupan makhluk lainnya di bumi ini maka kita harus senantiasa bersikap bijak dalam hal pengelolaan air. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga amat dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan respirasi . Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari.Literatur medis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila sedang berolahraga atau pada cuaca yang sedang panas. Untuk selengkapnya anda bisa membaca tentang seribu manfaat air lainnya di situs dibawah ini :







Sekitar 1 tahun yang lalu di Bulan Maret, kami para aktifis Pencinta Lingkungan Hidup Siklus ITS mengadakan kampanye tentang yang bertemakan "REBORN RIVER". Dan kebetulan saya ikut berpartisipasi di dalam kampanye tersebut. Kampanye tersebut menyoroti masalah pencemaran air yang pada saat itu dan sampai kini tengah terjadi pada sungai-sungai yang ada di Surabaya. Tentu sangat disayangkan sekali bahwa sungai yang menjadi andalan warga Kota Surabaya untuk kebutuhan minum dan kebutuhan sehari-hari banyak tercemar oleh limbah-limbah industri dan rumah tangga. Kalau terus begini otomatis masalah kesehatan seluruh warga Kota Surabaya menjadi terancam karena air yang di konsumsinya mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Walaupun saya sendiri bukan merupakan warga Surabaya namun disini saya sebagai warga pendatang yang sementara melanjutkan kuliah di Surabaya, sangat merasa prihatin tentang keadaan lingkungan Kota Surabaya terutama mengenai pencemaran sungainya. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan Kali Surabaya dan sungai-sungai yang lain dengan tidak membuang sampah dan sisa limbah rumah tangga ke sungai. Harapan saya semoga sungai yang ada di Surabaya ke depannya akan terbebas oleh limbah dan kelak airnya bisa dikonsumsi secara aman dan layak oleh masyarakatnya. Bagi anda yang ingin mengetahui tentang artikel pencemaran sungai-sungai yang ada di Indonesia khususnya mengenai pencemaran Kali Surabaya dapat melihatnya di situs ini: http://www.ecoton.or.id/tulisanlengkap.php?id=1419 . Di bawah ini adalah artikel mengenai kegiatan kami, Kampanye Bakti Lingkungan "Reborn River" PLH SIKLUS ITS yang dicuplik dari situs harian surya online.

Peringatan Hari Air Sedunia, Bebaskan Kalimas dari Limbah dan Sampah
Monday, 12 March 2007
Surabaya - Surya

Sekitar 45 mahasiswa ITS yang tergabung dalam Pecinta Lingkungan Hidup (PLH) Siklus ITS Surabaya menggelar aksi teatrikal di perempatan Gubeng Pojok, Minggu (11/3/07). Mereka secara khusus menyoroti kondisi air Sungai Kalimas yang sudah sangat tercemar meski sampai sekarang masih menjadi bahan baku air minum warga Surabaya.
Dandanan mereka tampak unik, sebab tertempel sampah pada beberapa bagian tubuh yang dipoles warna hitam dan biru itu. Ada yang berperan sebagai manusia sampah, manusia tong sampah dan manusia air. Sampah dan warna gelap tersebut sebagai gambaran betapa kotornya Sungai Kalimas saat ini.
Sambil bergaya di depan bentangan poster lingkungan hidup, mereka juga membagi-bagikan liflet berisi informasi tentang pencemaran Sungai Kalimas. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye peduli kebersihan sungai bertema Reborn River yang bekerjasama dengan sebuah produsen minuman ringan menjelang Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2007 mendatang. Kami mengajak masyarakat untuk tidak seenaknya membuang sampah di sungai, ujar Nur Cahya Agung Ellyadi, Ketua PLH Siklus ITS. Maka, mereka juga menyisir Kali Mas dari belakang SMAN 6 Surabaya hingga Monkasel. Sebagian menggunakan perahu karet, sebagian lagi berjalan kaki. Sepanjang rute perjalanan berjarak 500 meter itu, mereka memunguti sampah-sampah yang ada di sungai.

Berdasarkan laporan pemantauan terpadu Kualitas Air Sungai di Jawa Timur 2004-2005 yang dilakukan oleh Badan Pemantau Dampak Lingkungan (Bapedal) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Kantor Kementrian Lingkungan Hidup, Sungai Kalimas sudah tercemar berat. Beberapa parameter yang diukur seperti DO (Dissolved Oxygen/ kandungan oksigen terlarut), BOD (Biological Oxygen Demand/ beban pencemaran organik), COD (Chemical Oxygen Demand/ beban pencemaran kimia), amonia, fosfat dan bakteri E-Coli sudah melewati ambang baku mutu. DO dalam Kalimas pada tahun 2005 terpantau 0,8 mg per liter. Padahal batas baku mutu, DO tidak boleh kurang dari 4 mg per liter. Sedangkan menurut hasil kajian Dhani Arnanta Mahasiswa Biologi Unair pada tahun 1999, ditemukan kandungan E- Coli di lokasi perahu tambang di depan Novotel mencapai 350 - 1.600 miliar sel bakteri. Kondisi ini sangat melebihi aturan yang ditetapkan dalam PP 82/2001. Sebagai bahan baku air minum, seharusnya tak lebih dari 10.000 sel bakteri yang terkandung dalam 100 ml air.
Tingginya tingkat pencemaran bakteri E-Coli ini akan membawa dampak patogenik, yaitu bakteri dan virus dalam jumlah yang terlalu banyak membahayakan kesehatan. Beberapa jenis bakteri air menimbulkan penyakit kolera, demam tifoid, disentri basiler, dan gastroentritis. Termasuk virus penyebab hepatitis infektif.
Setetes air sangatlah berguna bagi kehidupan kita.
Kita seharusnya bersyukur di karuniai negeri yang kaya akan air seperti Indonesia. Bisa kita lihat saudara-saudara kita yang ada di negeri Afrika, negeri yang tandus dan kering yang mungkin di sana masih kekurangan air dan sangat membutuhkan air untuk menyokong kehidupan. Maka dari itu kita harus bersikap bijak dalam mengelola sumber daya air kita demi kehidupan anak cucu kita kelak. Manfaatkanlah air seperlunya karena mungkin satu, dua atau sepuluh tahun kedean bukan tidak mungkin kita akan sulit mencari air yang higyenis dan benar-benar layak untuk dikonsumsi. SO SAVE OUR WATER AT NOW!!


Monday, March 17, 2008

"Kumis" Burung Juga berfungsi sebagai pengindera

Bulu yang memanjang di bagian muka satu jenis burung ternyata memiliki fungsi mirip kumis seekor kucing. Jadi, bulu tersebut bukan sekedar hiasan seperti dianggap selama ini.

Dikenal dengan nama auklet berkumis (Aethia pygmaea), burung ini menggunakan bulu tersebut sebagai sensor pengenal lingkungan sekitarnya untuk navigasi di kegelapan. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Behavioral Ecology edisi terbaru.

Hidupnya memang banyak dihabiskan di dalam lorong tanah dan hanya keluar di malam hari. Sampath Seneviratne dan Ian Jones dari Universitas Memorial St John Newfoundland, Kanada penasaran apakah bulu-bulu ini berfungsi sebagai sensor peraba. Untuk mengetes, mereka menangkap 99 ekor dan ditempatkan di dalam kubah yang menyerubai habitatnya lalu mengematinya melalui kamera video inframerah. Ternyata, burung-burung tersebut jarang sekali menabrak penghalang di dalamnya.

Bulu putih yang memanjang merupakan tipe yang disebut rictal bristle. Tipe ini pernah diduga memiliki fungsi sensorik namun tak pernah diuji sebelumnya.

Spesies Baru Burung Kacamata Ditemukan



Ada berita menarik bagi para birdwatcher yang sempet saya baca dari koran harian Kompas tentang penemuan spesies baru burung Kacamata di daerah Pulau Togian, Indonesia Timur. Kemudian saya kroscek lagi beritanya di internet dengan mesin pencarian google. Dan hasilnya ada sekitar 55.800 file atau artikel yang berhubungan dengan berita tersebut. Inilah berita selengkapnya yang saya cuplik dari antara news.com.

Cibinong, Bogor (ANTARA News) - Para peneliti Indonesia menemukan spesies baru burung Kacamata Togian (Zosterops Somadikartai) di Kepulauan Togian, Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.

Tim peneliti dari Perhimpunan Ornitologi Indonesia (IdOU), Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menemukan spesies baru burung Kacamata itu di pesisir beberapa pulau kecil di Kepulauan Togian.

Satwa itu diketahui hidup dan berada di Pulau Malenge, Pulau Batudaka dan Pulau Togian, kata Ketua Tim Peneliti, M Indrawan di Puslibtang Biologi LIPI, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.

Burung Kacamata Togian pertama kali ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1996 oleh Indrawan dan Sunarto, peneliti lapangan dari Universitas Indonesia UI).

"Kami melakukan observasi lapangan sejak tahun 1997 hingga 2003," katanya.

Sementara pertelaan (deskripsi) jenis baru ini diselesaikan bekerjasama dengan ahli taksonomi dari Michigan State University, Amerika Serikat, Dr Pamela Rasmussen, yang mengamati spesies burung Asia.

Penemuan ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal ornitologi terkemuka di AS, Wilson Journal of Ornithology edisi Maret 2008.

Burung Kacamata merupakan kumpulan spesies yang bertubuh kecil, berwarna kehijauan dan umumnya memiliki lingkar mata berwarna putih. Jenis burung ini sangat aktif bergerak dalam kelompok-kelompok kecil.

Indonesia memiliki berbagai spesies Kacamata atau Zosterops. Berbeda dengan spesies Kacamata lain, Kacamata Togian tidak memiliki lingkaran putih di sekeliling mata. Mata berwarna kemerahan dan warna paruh lebih kemerahan dibanding spesies Kacamata lain.

Sayangnya, spesies baru ini harus langsung dimasukkan dalam kategori satwa terancam punah berdasarkan kriteria International Union for the Conservation Nature and Natural Resources (IUCN).

Penggolongan tersebut dilakukan atas fakta bahwa habitat spesies baru tersebut kurang dari 5.000 kilometer persegi, populasinya terfragmentasi, hanya ditemukan di tiga pulau yaitu Malenge, Batudaka dan Togian, serta area dan kualitas habitatnya terus berkurang.

Namun Indrawan mengaku, belum tahu jumlah populasi burung tersebut. "Kami tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk hal itu," katanya.

Dengan penemuan spesies endemik baru ini, Kepulauan Togian telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai daerah burung endemik, karena berdasar kriteria BirdLife International, dibutuhkan dua spesies endemik agar suatu daerah ditetapkan menjadi daerah burung endemik.

Sebelumnya tim Indrawan juga telah menemukan spesies burung hantu di kawasan hutan Kepulauan Togian yang diberi nama Ninox burhani.

Sementara itu, pakar taksonomi senior, Prof Dr Soekarja Somadikarta --yang namanya diabadikan untuk nama spesies burung baru tersebut-- mengatakan, penemuan tersebut disambut luar biasa oleh dunia.

"Penemuan satu jenis burung saja itu luar biasa karena jarang. Burung lebih cepat habis atau punah karena banyak penggemarnya," kata Somadikarta yang juga menjadi Presiden Kehormatan untuk Internatioal Ornithological Congress XXV di Brazil.

Di Indonesia ada 1.598 spesies burung, belum termasuk spesies yang baru ditemukan ini, sedangkan di seluruh dunia ada sekitar 10.000 spesies burung.

Dari spesies burung yang ada di Indonesia tersebut, sebagian besar ditemukan di kawasan Indonesia Timur.

Dengan adanya penemuan ini berati menandakan bahwa semakin banyak jumlah keanekaragaman jenis-jenis burung yang ada di Indonesia. Bukan tidak mungkin kedepannya akan terungkap penemuan-penemuan baru yang serupa di daerah lain di Indonesia. Maka dari itu kita sebagai generasi muda seharusnya ikut
berusaha memberikan andil atau kontribusi kita untuk terus menjaga dan melestarikan jenis-jenis burung yang ada di sekitar kita demi anak-cucu kita kedepannya kelak.

slideshow

Fotoku

Fotoku
lagi ikut lomba birdwatching

Islamic Web Category

Powered By Blogger