Sebuah Epilog

Dan diantara hutan rimba yang lebat
Disitulah jiwaku kutautkan
Dan diantara gunung-gunung yang kokoh berdiri
Disitulah hatiku kutambatkan

Walaupun badai dingin menerpaku
Aku merasa hangat di sisimu
Meskipun kabut menghadang, angin mengoyak nyali, deras hujan membuat tubuh menggigil dan gelegar guntur menciutkan batinku...
Aku akan selalu setia disampingmu dan tak akan pernah pergi...

Jika aku harus memilih
Aku akan memilih untuk mati di pangkuanmu...
Dalam kedamaian abadi..
Dalam keadaan bersujud di hadapan Ilahi Rabbi...
Di sebuah puncak yang tinggi...

Manusia dilahirkan di alam..
dan kepada alam ciptaan Allah lah manusia akan kembali...

Alam telah mengajariku tentang banyak hal

Sekalipun aku jatuh terpuruk, aku akan tetap tegar dan bersabar karena alam telah mendidik dan mengajariku akan arti sebuah perjuangan. Sekalipun aku terperosok pada jurang kegagalan aku tidak pernah akan mengenal kata menyerah untuk memperjuangkan mimpi-mimpiku karena alam telah menempa jiwaku menjadi seorang petarung sejati.
Sekalipun aku diterpa badai kebimbangan, aku akan tetap memantapkan langkahku menyusuri setapak asa untuk mencari jawaban yang pasti
Terimakasih yang tak terhingga untukmu alam....
Terimakasih untukmu puncak-puncak gunung, gemericik air sungai yang jernih, jurang-jurang yang dalam, padang savana yang luas, udara sejukmu yang bebas, gua-gua yang gelap, tebing-tebing yang menjulang, pantai-pantai berpasir putih menawan, matahari terbit yang menyingsing di ufuk timur...
Terimakasih kepadamu sahabatku para pengembara, pendaki, pencinta alam yang tak akan pernah berhenti untuk menjelajahi mimpi-mimpi....
Mereka semua telah mengajariku akan arti sebuah kehidupan, cinta dan persahabatan..
Mereka semua sudah mengajariku akan banyak hal...
Terimakasih yang tak terkira untuk semuanya..Ya Allah...Tuhan Pencipta Alam Semesta...
Engkau telah menciptakan alam seindah ini...ijinkan hamba-Mu ini bersyukur menikmatinya sekali lagi..dan lagi....