Suara hati

Lantunan kisah perjalananku
Kutuangkan lewat goresan-goresan sederhana penuh makna
Dalam rangkaian kata syahdu yang mengalir merdu
Menghanyutkan rasa dan menggairahkan batin yang pilu

Lewat titik-titik tinta goresan pena
Menaburkan bait-bait inspirasi yang penuh fantasi
Terangkai dalam satu nada cerita
Melagukan syair melodi jiwa

Namun ini hanyalah sebuah
Ungkapan suara hati
Tuk sekedar.....
membunuh waktu yang sepi...

Roda Kehidupan

Mentari menari-nari diatas bumi
Merangkak perlahan
Terangi roda kehidupan,
yang terus berjalan

Butiran debu tersapu angin bisu
Diterpa mesin-mesin jalanan,
yang terus menderu
Terpacu oleh waktu
dan terburu akan hawa nafsu yang membelenggu

Roda kehidupan yang terus berputar,
dan terus mengalir bagaikan aliran air sungai,
yang bermuara di samudera waktu yang tak bertepi
Menggambarkan sepenggal kisah fenomena insan

Sejenak matahari tergelincir di sudut waktu
Merona merah tersembunyi
di hamparan luas mega
Menjadi lukisan indah di kala senja

Sang suryapun....
mulai tertidur dipelukan bumi
Dan tak lagi menampakkan kemilau cahayanya


Alam berganti cahaya
Kini hanya bias-bias rembulan menyinari
Dan manusia pun tak lagi bersuara
Kemudian...
Sang dewi malam mulai hadir merasuk mimpi...
Menorehkan sepenggal kisah fenomena insan...

Batu khayalan

Kembali kaki ini melangkah....
Menjelajahi ruang dan waktu
Coba tuk taklukkan
Tanjakan terjal berliku
Dalam kerasnya perjuangan
.......Sebuah pendakian..............

Nuansa kelam kembali melingkupi
Awal semangat kalbu yang berpijar
Mengisi sendi-sendi jiwaku yang rapuh
Membuatku angkuh menantang
Segala yang ada dihadapanku

Lelah nafasku berjalan
Merayap perlahan seakan goyah
Merasakan beban berat yang teriring,
ricuh gemerciknya tetesan air langit,
dan sepintas berjalannya kabut waktu
Mewarnai suasana mencekam malam

Aku yang diselimuti hitam
Tersiksa beku.....!!
Namun kucoba hangatkan diri
Dalam sorak sorai binatang malam
Laksana berseru kobarkan semangat,
tuk terus berjuang menuju
......."Batu Khayalan".........

Kebohongan duniawi

Sekilas kupandang
Wajah semesta yang indah
Menyejukkan mata
Memberi warna nuansa jiwa

Aku sekilas terpesona
oleh kebohongan duniawi belaka
Dan terbius hawa nafsu
yang seakan kian mengusik jiwa

Cakrawala dunia yang fana
telah berhasil menipuku
Membuatku tak sadar

Jikalau...

Suatu saat nanti...
Aku akan menembus dimensi waktu
Menuju kehidupan yang kekal abadi