Terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman, tepatnya di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak Jaya atau Carstenz Pyramid merupakan salah satu dari tujuh puncak benua (The Seven Summit) versi Reinhold Messner yang menjadi incaran para pendaki gunung dari seantero dunia. Puncak berselimut salju abadi ini adalah puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik. Bukan cuma itu. Salju abadi di Puncak Jaya juga merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia, selain Andes di Argentina dan Kilimanjaro di Tanzania.
Puncak Jaya lebih dikenal di seluruh dunia sebagai Carstenz Pyramid (4884 meter). Nama Carstenz diambil dari nama belakang orang Eropa pertama yang melihat salju di puncak gunung tersebut, Jan Carstenz. Konon, Carstenz sempat ditertawakan ketika bercerita di negara asalnya, Belanda, bahwa ia melihat salju di daerah tropis. Nama Puncak Jaya sendiri merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah mendapatkan kembali Irian Jaya dari Belanda.
Sejatinya, ada dua versi The Seven Summit, yakni versi Reinhold Messer dan Dick Bass. Meski berselisih paham, keduanya sepakat soal sejumlah puncak dunia seperti Mount Everest (8850 m) dari lempeng benua Asia, Aconcagua (6958 m) dari lempeng benua Amerika Selatan, Mc Kinley/Denali (6193 m) dari lempeng benua Amerika Utara, Kilimanjaro (5894 m) dari lempeng benua Afrika, Elbrus (5641 m) dari lempengan benua Eropa dan Vinson Massif (4897 m) dari lempeng benua Antartika.
Namun mereka berbeda pendapat soal dua puncak gunung yang terletak di lempeng yang sama tetapi di benua yang berbeda. Dalam versi Messer, Puncak Jaya masuk dalam The Seven Summit karena termasuk dalam lempeng Australia meskipun Indonesia masuk dalam benua Asia. Tetapi dalam versi Bass, puncak Kosciuszko-lah (2228 m) di Australia yang masuk kategori tujuh puncak dunia tersebut.
Walau begitu, para pendaki gunung tampaknya lebih tertantang oleh Puncak Jaya karena dikenal mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi. Selain medan pendakian berupa dinding granit curam dan batu pijakan yang tajam, letak Puncak Jaya di tengah hutan belantara juga cukup menyulitkan proses prapendakian. Karena terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa, semua pendaki juga harus siap mendaki dalam keadaan hujan terus-menerus. Angin besar bisa muncul dari segala arah. Badai salju mungkin terbit di tepi Puncak Jaya.
Kawasan Puncak Jaya ternyata sempat ditutup untuk turis dan pendaki selama hampir 10 tahun (1995-2005). Setelah dibuka dua tahun lalu, sudah beberapa agen perjalanan menawarkan paket pendakian bagi para pendaki dunia yang ingin menyelesaikan perjalanan The Seven Summit mereka.
Wow... sangat menarik mengenai Cartensz Pyramid.
ReplyDeleteContact me at: prakoso28@yahoo.com
Saya baru saja pulang dari The Climate Project Summit Meeting di Melbourne.
Trained by Al Gore himself.
Sekarang sudah resmi terbentuk The Climate Project Indonesia.
Terimakasih atas komentarnya Bapak Prakoso..
ReplyDeletewah hebat donk berrti,Pak bru aja dr Melbourne..hasilnya dari pertemuan itu apa aja?
Trus Bapak koq bs mwakili acara tersebut y??wakil dr pemerintah atau organisasi non pemerintah??
kapan ya.. bisa sana???
ReplyDeleteya klo udah ada dana mas...hehe
ReplyDeletesoalnya pasti mahal banget biaya untuk kesana, blum lagi biaya utk nyewa guide, logistik,peralatan dll
slm kenal utk tmn2 Mapala Wanabuana :)