Beranda

Friday, April 3, 2009

Jalur Baru Pendakian Gunung Kerinci


PEMBUKAAN JALUR BARU PENDAKIAN GUNUNG KERINCI
DI KABUPATEN SOLOK SELATAN – SUMATERA BARAT

Wilayah Solok Selatan sangat kaya dengan potensi alamnya. Daerah ini memiliki pesona yang indah, dikelilingi oleh perbukitn dan hutan sehingga menghadirkan hawa yang sejuk. Kabupaten Solok Selatan terletak dibagian selatan propinsi Sumatera Barat yang berbatasan dengan propinsi Jambi. Rangkain panorama di Solok Selatan ini dimahkotai oleh Gunung Kerinci yang posisinya 80% berada dalam wilayah Solok Selatan dan 20% di Kecamatan Kerinci Propinsi Jambi. Gunung kerinci merupakan puncak tertinggi di pulau Sumatera dan gunung api aktif tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 3.805 meter DPL.

Sebagai gunung vulkanik yang tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci banyak dikunjungi oleh penggemar olah raga pendakian gunung baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu Gunung Kerinci juga merupakan kawasan konservasi plasma nuftah yang dijadikan di taman nasional yang dikenal dengan TNKS ( Taman Nasional Kerinci Seblat ) dan menyebabkan kawasan ini menjadi kawasan wisata yang cukup potensial dan menarik.

Selama ini alur pendakian ke Gunung Kerinci hanya melalui Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi yang merupakan satu-satunya pintu gerbang untuk naik kepuncak, sedangkan di Kabupaten Solok Selatan belum ada dibuat pintu gerbang untuk naik kepuncak. Sebagai alternative kedua di buka jalur baru di Kabupaten Solok Selatan.

Peresmian pelaksanaan pembukaan jalur pendakian Gunung Kerinci dimulai dari Blok E PT. Mitra Kerinci pada tanggal 8 Januari 2007, dibuka secara resmi oleh Bupati Solok Selatan yang diwakili oleh Kepala Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya yaitu bapak Mulyar Muluk. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Balai Taman Nasional Kerinci Seblat di Sungai Penuh serta Kepala Seksi TNKS wilayah Sumatera Barat. Tenaga pembuka jalur baru ini yaitu dari POSISI (Natural Konservation & Social Awareness Group) Padang yang sudah berpengalaman pada olahraga pendakian gunung.

Pada tanggal 9 Januari 2007 sesuai dengan surat izin masuk kawasan yang dikeluarkan Balai Taman Nasional Kerinci Seblat, dimulailah pendakian Gunung Kerinci dengan system fly camp.

DESKRIPSI JALUR PENDAKIAN SUNGAI LAMBAI
(PTP XVIII) – TOP GUNUNG KERINCI

Pintu Rimba -------------) Camp I (4640 : 1675) 1750 mdpl
- Waktu tempuh : +2 jam
- Kemiringan jalur ±60°
- Lokasi camp pada pintu rimba dapat dijadikan camping ground
- Lokasi camp pada camp I dapat digunakan untuk 5 tenda, akan tetapi dapat juga
memungkinkan untuk tambahan 2 sampai 3 tenda
- Sumber air pada pintu rimba berupa sungai dengan jarak tempuh ± 300 m, tetapi
dapat juga memanfaatkan pipa air yang digunakan penduduk untuk
mendistribusikan air kepemukiman (Blok E PTP VIII)
- Sedangkan sumber air pada camp I dapat ditemui berupa sungai kecil dengan
jarak tempuh ± 150 m
- Vegetasi yang ditemui sewaktu melakukan perjalanan menuju camp I berupa
hutan datar berketinggin ± 1500 mdpl, daerah tersebut cukup rapat, oleh
karena itu diperlukan pembenahan jalur (finishing jalur) sehingga jalur dapat
lebih jelas lagi.

Camp I (4640 ; 1675) 1750) 1750 mdpl ---------------) Camp II (4842 : 1388) 1750 mdpl
- Waktu tempuh : +1 ½ jam
- Kemiringan jalur + 60°
- Lokasi camp pada camp II dapat digunakan untuk 5 tenda, akan tetapi dapat juga
memungkinkan untuk tambahan 2 sampai 3 tenda
- Vegetasi yang ditemui masih berupa vegetasi hutan berketinggian 1500 - 1750
mdpl, vegetasi pada jalur ini cukup rapat, diperlukan pembenahan pada jalur ini.
- Sumber air pada camp II berupa sungai, namun pada pertengahan jalur yakni
pada koordinat 4660; 1565 juga terdapat sumber air.

Camp
II (4842; 1388) 1750 mdpl ---------------) Camp III (4842 ; 1388) 2150 mdpl
- Waktu Tempuh : + 1 ½ Jam
- Kemiringan Jalur + 60°
- Lokasi Camp pada Cam III dapat digunakan untuk hanya memungkinkan + untuk
5 tenda.
- Sumber air pada Camp III dapat berupa aliran sungai kecil, dengan jarak tempuh
menurun kebawah + 50 meter (jalur ke sumber air tidak terlalu curam)
- Vegetasi yang ditemui berfariasi berupa vegetasi hutan berketinggian + 2000
mdpl.
- Pada jalur ini juga dapat ditemui bunga bangkai, yakni pada koordinat 4863: 1370

Camp III (4842 : 1388) 2150 mdpl ------------) Camp IV (4890 : 1335) 2400 mdpl
- Waktu Tempuh : + 1 Jam
- Kemiringan Jalur : + 60°
- Perlu pembenahan jalur, dikarenakan pada tanjakan pendakian yang sangat
curam, hal ini dapat dilakukan dengan melambungkan rute jalur dari daerah yang
curam kearah kiri rute jalur tersebut + sepanjang 50 meter.

Camp IV (4890 : 1335) 2400 mdpl ----------) Camp V (5060 : 1295) 3175 mdpl
- Waktu tempuh : + 3 Jam
- Kemiringan Jalur + 60°
- Lokasi Camp memadai untuk 5 s/d 6 tenda Dome
- Sumber Air Camp IV berjarak + 50 meter dari lokasi Camp, namun hanya berupa
mata air pada cerukan – cerukan.
- Sumber air Camp IV lainnya dapat ditemui sungai kecil dengan jarak + 150 meter
dari lokasi Camp, namun kondisi medan yang akan ditemui cukup curam.
- Pada awal perjalanan dari Camp IV Vegetasi bervariasi, beberapa bagian pada
rute terdapat vegetasi pohon paku Ransam sepanjang 30 meter.
- Sebelum memasuki daerah vegetasi pohon cantigi perjalanan akan cukup
menyulitkan, dikarenakan vegetasi yang diremui adalah hutan lumut, dan
perjalanan dilakukan diatas tumpukan pohon-pohon tumbang. Apabila akan
dilakukan pembenahan pada daerah tersebut sangat diperlukan alat potong.

Camp V (5060 ; 1295) 3175 mdpl ------------) Titik Akhir (5115; 1275) 3537 mdpl
- Waktu tempuh : + 1½ Jam
- Kemiringan Jalur 45° s/d 60°
- Lokasi Camp memadai untuk 2 s/d 3 Tenda Dome, namun dapat dikondisikan untuk
penambahan 3 tenda Dome lagi.
- Sumber Air pada camp V belum ditemukan
- Medan yang akan ditemui terdapat vegetasi pohon cantigi yang sangat rapat,
jalur bervariasi, beberapa kali pergerakan untuk melalui daerah ini harus dilalui
dentgan merangkak karehna rapatnya vegetasi pohon cantigi tersebut, bunga
edelweiss dan bunga padi banyak ditemui pada daerah ini.
- Setelah melewati vegetasi pohon cantigi medan yang akan ditemui adalah cadas
bebatuan, dan daerah tersebut merupakan batas vegetasi.
- Diperlukan kewaspadaan sewaktu melakukan pergerakan pada daerh ini
dikarenakan lintasan jalur belum terbentuk oleh jejak-jejak kaki pendaki.
- Pergerakan team dihentikan pada titik 5060 ; 1295, dikarenakan medan yang akan
dilalui cukup beresiko, yakni pasir bebatuan, untuk melanjutkannya sangat
diperlukan peralatan Mountaineering yang sangat memadai.
- Dari titik akhir pergerakan team menuju Top Kerinci jarak tempuhanya adalah
± 1 km, dengan kenaikan ketinggian ± 250 m.

Pelaksanaan pembukaan jalur baru pendakian gunung Kerinci ini dilakukan selama 12 hari, yaitu dari tanggal 9 sampai 21 Januari 2007. Jalur pendakian yang dibuat POSISI Padang muali dari PT. Mitra Kerinci Desa Sei. Lambai dapat digunakan sebagai jalur pendakian normal untuk para penggiat kegiatan alam bebas khususnya para petualang hutan gunung. Lama waktu pendakian melewati jalur ini yaitu sekitar 10 jam untuk mencapai puncak. Dengan adanya jalur baru ini diharapkan akan terjadi multi playe efec untuk pengembangan pariwisata di Solok Selatan. Fungsi lain dari jalur ini yaitu sebagai kontrol kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat untuk wilayah Solok Selatan. Semoga dalam waktu dekat ada legalitas dari TNKS untuk ijin masuk melaiu jalur ini.

No comments:

Post a Comment

Untuk siapa saja yang mengunjungi blog ini silahkan beri komentar, kritik, atau saran demi perbaikan blog supaya lebih bagus hasilnya kedepan.
Terimakasih.

slideshow

Fotoku

Fotoku
lagi ikut lomba birdwatching

Islamic Web Category

Powered By Blogger